Ilustrasi bandara, foto: pixabay
SCHOOLMEDIA NEWS, Badung - Aktivitas penerbangan dan operasional Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, terpantau normal pascagempa bumi yang terjadi di Jembara, Bali, pada pukul 08.18 WITA, hari ini. Titik pusat gempat tersebut berada di laut pada jarak 80 km arah selatan Kota Negara, Jembrana, Bali, di kedalaman 104 km.
"Operasional penerbangan dan atau proses take off landing di Bandara Ngurah Rai berjalan normal," ujar Communication and Legal Section Head Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Arie Ahsanurrohim, di Badung, Selasa, 16 Juli 2019.
Baca juga: Drone Melintas di Langit Bandara Heathrow, Penerbangan Ditangguhkan 1 Jam
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Polana B Pramesti, juga memastikan gempa yang terjadi di Pulau Bali tidak mengganggu jalannya operasional penerbangan di Bandara Ngurah Rai.
“Berdasarkan laporan awal, semua dalam kondisi normal dan aman, semua fasilitas siap digunakan untuk pelayanan,” ujarnya.
Baca juga: Wagub Bali Ingin Taman Pujaan Bangsa Jadi Pusat Pendidikan
Pascagempa bumi, Dirjen Perhubungan Udara, Kemenhub, Polana B Pramesti juga terus melakukan pemeriksaan sejumlah fasilitas di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali.
Pengecekan menyeluruh tersebut dilakukan mulai dari sisi udara, sisi darat serta fasilitas pelayanan navigasi penerbangan di AirNav Indonesia cabang Denpasar. Berdasarkan hasil pengecekan itu, Polana mengatakan, tidak adanya kerusakan akibat gempa.
Selain itu, Dirjen Perhubungan Udara, Polana mengimbau kepada seluruh stakeholder penerbangan untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam mengantisipasi bencana yang terjadi.
"Utamakan keselamatan, keamanan dan pelayanan dan terus melakukan koordinasi untuk mengatasi dan mengantisipasi hal-hal yang mengganggu jalannya penerbangan,” katanya.
Baca juga: Narkoba Marak Beredar di Kalangan Pelajar, BNN Periksa Urine Ratusan Siswa SMAN 1 Manokwari
Sementara itu, Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Bali, Elfi Amir menjelaskan, ketika terjadi gempa, pihaknya telah mengevakuasi penumpang yang akan berangkat sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) ke area apron pesawat dengan panduan petugas keamanan dan AMC.
Selain itu, pascagempa bumi juga telah dilaksanakan runway inspection dengan hasil runway dalam keadaan aman (servicable).
“Dengan adanya runway inspection terjadi keterlambatan penerbangan yaitu sebanyak lima pesawat tertahan selama 15 menit,” kata Elfi.
Sebagai informasi, adapun pesawat yang dilaporkan mengalami keterlambatan akibat pemeriksaan runway tersebut, diantaranya Boeing B 738, B738, Airbuss A320, ATR 76, ATR 762.
Tinggalkan Komentar