Cari

Nusa Tenggara Timur, Kab. Kupang

Kemarau Tiba, 9 Kabupaten Alami Kekeringan Ekstrem

Ilustrasi kekeringan, Foto: Pixabay

 

SCHOOLMEDIA NEWS, Kupang - Sejumlah wilayah yang tersebar di sembilan kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur  mengalami hari tanpa hujan dengan kategori panjang hingga kekeringan ekstrem.

"Sembilan kabupaten itu adalah Nagekeo, Ende, Sikka, Flores Timur, Lembata, Sumba Timur, Sabu Raijua, Rote Ndao dan Kota Kupang," kata Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Kupang, Apolinaris Geru di Kupang, Selasa, 16 Juli 2019.

 

Baca juga: Narkoba Marak Beredar di Kalangan Pelajar, BNN Periksa Urine Ratusan Siswa SMAN 1 Manokwari

 

Berdasarkan monitoring hari tanpa hujan berturut-turut (HTH) dasarian I Juli 2019, Apolinaris mengatakan, Provinsi Nusa Tenggara Timur pada umumnya mengalami hari tanpa hujan dengan kategori panjang (21-30 hari) hingga kategori kekeringan ekstrem (>60 hari),

Wilayah-wilayah yang masuk kategori kekeringan ekstrem yaitu di Kabupaten Nagekeo (sekitar Danga), Kabupaten Ende (sekitar Nanganio). Kabupaten Sikka (sekitar Magepanda dan Waigate), Kabupaten Flores Timur (sekitar Konga), Kabupaten Lembata (sekitar Lewoleba, Wairiang, Waipukang dan Wulandoni).

Kemudian, Kabupaten Sumba Timur (sekitar Melolo, Temu/Kanatang, Lambanapu, Rambangaru, dan Kamanggih), Kabupaten Sabu Raijua (sekitar Daieko), Kabupaten Rote Ndao (sekitar Papela dan Busalangga). Kekeringan ekstrem juga terjadi di Kota Kupang (sekitar Stamet El Tari, Sikumana, Bakunase, Oepoi dan Mapoli), Kabupaten Kupang (sektar Oekabiti, Lelogama, Oenesu, Oelnasi dan Sulamu), serta Kabupaten Belu (sekitar Atambua, Fatubenao, Fatukmetan, Wedomu dan Haekesak).

 

Baca juga: Ada Kekerasan di Sekolah, Gubernur Minta Orang Tua Didik Anak Lebih Maksimal!

 

Menurut Apolinaris, hari tanpa hujan terpanjang dialami wilayah Rambangaru, Kabupaten Sumba Timur berlangsung 116 hari, Wairiang, Kabupaten Lembata selama 105 hari, dan Oepoi, Kota Kupang selama 100 hari.

Hasil analisis curah hujan dasarian I Juli 2019 wilayah Nusa Tenggara Timur  menunjukkan, hampir seluruhnya mengalami curah hujan dengan kategori rendah (0-50 mm).

Sementara berdasarkan peta prakiraan peluang curah hujan dasarian II Juli 2019, diketahui bahwa wilayah NTT pada umummnya memiliki peluang curah hujan 0-20 mm sebesar 70-100 persen, kecuali sebagian kecil Kabupaten Malaka diprakirakan memiliki peluang curah hujan >20 mm sebesar 60-80 persen.

Berita Regional Selanjutnya
Pascagempa Bali, Penerbangan Bandara Ngurah Rai Normal
Berita Regional Sebelumnya
Cegah Tindak Kekerasan Siswa, Polisi Kampanye 'Stop Bullying' di Sekolah

Berita Regional Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar