Ilustrasi wirausaha di bidang kuliner, Foto: Politeknik Pariwisata Prima Internasional/FB
SCHOOLMEDIA NEWS, Jakarta - Untuk menekan angka pengangguran dan mengurangi kemiskinan, Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Administrasi Jakarta Selatan memiliki program pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan kewirausahaan terpadu.
"Kegiatan pemberdayaan kewirausahaan terpadu (PKT) ini nama lain dari program Oke Oce, tujuannya mengarahkan warga untuk berwirausaha," kata Kepala Seksi Pelatihan Penempatan Produktivitas dan Transmigrasi Sudin Nakertrans, Jakarta Selatan, Lies Agustin, Kamis 11 Juli 2019.
Ia mengatakan, kegiatan ini menyasar ibu rumah tangga, bapak dan juga anak muda yang telah memiliki usaha kecil menengah (UKM) untuk ditingkatkan produktivitas dan profit usahanya.
Selama mengikuti program ini, Lies menjelaskan, pihaknya memberikan pelatihan selama lima hari kepada ibu rumah tangga dan pelaku usaha muda. Pelatihan tersebut yakni tentang cara memproduksi, meningkatkan keterampilan, dan menumbuhkan keahlian.
Baca juga: Dukung Industri Film, BPI: Perlu Penguatan Pendidikan Hingga Eksibisi
Lies melanjutkan, ada tujuh bidang usaha dalam program pelatihan tersebut, yakni pembuatan aneka keripik, kue basah, salon kecantikan, tata rambut, menjahit, minuman sehat dan kue kering.
"Selama lima hari itu dilakukan pembekalan, praktek lalu uji mutu dan produksi, jadi dua hari teori dan tiga hari praktek," kata Lies.
Selain pelatihan, Lies menambahkan, peserta juga mendapat hibah peralatan untuk produksi seperti wajan, gas, kompor, blender dan serokan. Nominal hibah peralatan tersebut kurang dari Rp 2 juta.
"Kita harapkan setelah pelatihan ini mereka bisa mandiri mengembangkan usahanya," katanya.
Tahun ini kegiatan pelatihan kewirausahaan terpadu menyasar ke 150 orang dari 10 kecamatan di Jakarta Selatan. Nantinya, kata Lies, produk tersebut akan dipasarkan oleh pelaku usaha itu sendiri. Lalu, Lies melanjutkan, pihaknya juga akan membantu memfasilitasinya dengan mengikutkan mereka pada kegiatan bazar maupun pameran produk UMKM oleh Sudin Nakertran.
"Hasil dari program ini cukup positif dilihat dari perkembangan usaha pada peserta, bahkan pernah ketika diikutkan dalam satu bazar mendapatkan omzet hingga Rp 6 juta," kata Lies.
Baca juga: Dinas Pendidikan Nagan Raya Pastikan Jumlah Tenaga Guru Masih Kurang
Sudin Nakertran Jakarta Selatan mencatat jumlah pengangguran terbuka pada 2018 sebanyak 70.790 orang dari berbagai jenjang pendidikan seperti SMP, SMK/SMA, Diploma III, S1 hingga S2. Jumlah ini berkurang dari tahun sebelumnya (2017) yakni ada sekitar 72 ribu penganggur.
Untuk tahun ini pencari kerja yang tercatat melalui pengurusan kartu kuning di tiap-tiap kecamatan mencapai 2.528 pencari kerja.
Tinggalkan Komentar