Cari

Riau, Kota Pekanbaru

Lempari Mapolda dengan Petasan, 2 Siswa SMP Diamankan Polisi

Foto: Pixabay

 

Dua pelajar SMP berinisial IV dan WH di Kota Pekanbaru harus berhadapan dengan hukum setelah keduanya melempari Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Riau di Jalan Jenderal Sudirman Kota Pekanbaru dengan petasan.

Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Riau AKBP Fadly Munzir Ismail di Pekanbaru, Jumat (10/5) dinihari membenarkan insiden itu. Ia mengatakan kedua bocah laki-laki berinisial IV dan WH tersebut saat ini masih ditangani Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Riau.

"Tadi kami mengamankan dua orang pelajar SMP, mereka melempari Mapolda dengan mercon," kata Fadly, Jumat, 10 Mei 2019.

Keduanya melakukan aksi itu pada Kamis (9/5) malam sekitar pukul 22.00 WIB. Fadly menduga aksi itu buntut dari upaya Polda Riau karena telah melakukan razia kendaraan bermotor secara masif pada Kamis malam hingga Jumat (10/5) dinihari.

 

Baca juga: Pelajar Ikut Balap Liar, Polisi: Mereka Kurang Dapat Perhatian Orang Tua

 

Ratusan kendaraan bermotor yang didominasi roda dua, kata Fadly, diangkut oleh tim gabungan Polda Riau. Rata-rata kendaraan bermotor itu terlibat kegiatan tidak positif dan cenderung membahayakan, seperti balap liar dan lainnya.

"Kemungkinan mereka tidak senang atau tidak terima dengan kegiatan yang kami lakukan malam ini," ujar Fadly.

Fadli menuturkan kedua anak itu diamankan oleh anggotanya yang kebetulan melintas sesaat kedua bocah itu melempari Mapolda Riau dengan petasan.

"Sangat memprihatinkan," tutur Fadly.

Sementara itu, razia yang melibatkan Ditlantas Polda Riau bersama dengan Satuan Brigade Mobil Polda Riau mengamankan ratusan kendaraan bermotor di sejumlah lokasi di Pekanbaru.

Kendaraan yang terjaring razia itu rata-rata dikendarai remaja dengan cara ugal-ugalan hingga balapan liar. Petugas kemudian langsung melakukan penilangan dan motor tersebut akan dilepaskan setelah Lebaran. Fadly menjelaskan, tujuannya agar para remaja tersebut tidak mengulangi perbuatannya.

 

Baca juga: KPAI: Angka Kasus Kekerasan Tinggi Tanda Kesadaran Melapor Meningkat

 

Menurut Fadly, kegiatan razia itu menyusul meningkatnya aksi kriminalitas. Puncak dari tindak kriminal tersebut yakni adanya aksi pengeroyokan hingga berujung kematian seorang remaja sesama anggota geng motor.

"Beberapa hari belakangan angka kriminal yang dilakukan oleh pelajar meningkat. Seperti kemarin terjadi pengeroyokan yang dilakukan oleh remaja di bawah umur, yang diduga merupakan anggota geng motor," ujar Fadly.

Berita Regional Selanjutnya
Polri Tutup 1.600 Konten Radikalisme dalam 3 Bulan
Berita Regional Sebelumnya
KLHK Hapus 78 Akun Facebook Terkait Perdagangan Satwa Liar

Berita Regional Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar