Ilustrasi persatuan Indonesia, Sumber: kemenag.go.id
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah mengajak masyarakat untuk memaknai bulan suci Ramadan dengan meningkatkan persatuan dan kesatuan.
"Mari kita ambil nilai-nilai positif dari bulan Ramadan, yakni harus menahan diri, termasuk menahan diri dari perbuatan yang mengarah kepada perpecahan," kata Ketua MUI Kabupaten Banyumas KH Chariri Sofa di Purwokerto, Selasa, 30 April 2019.
Terlebih lagi, kata Chariri, bangsa Indonesia baru saja menyelenggarakan pesta demokrasi, pemilu serentak pada 17 April 2019.
"Mari galang persatuan dan kesatuan pascapemilu, jangan sampai perbedaan-perbedaan yang ada di tengah masyarakat, mengarah pada permusuhan, terlebih lagi kita akan segera menyambut datangnya bulan Ramadan," katanya.
Baca juga: Pemilu Usai, Muhammadiyah: Masyarakat Harus Kembali Rajut Persaudaraan
Momentum bulan suci Ramadan, kata Chariri, merupakan saat yang tepat untuk saling menghargai dan menghormati.
"Termasuk dengan menjaga suasana tetap kondusif, tidak menyebarluaskan ujaran kebencian dan tidak menyebarluaskan berita bohong atau hoaks, saatnya menempa diri menuju karakter Muslim sejati," kata Chariri berpesan.
Dengan mewujudkan kehidupan bermasyarakat yang guyub, saling menyayangi dan menghormati, kata Chariri berharap, maka akan menciptakan kehidupan yang damai dan sempurna.
Sebelumnya, Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah IAIN Purwokerto, Muridan mengingatkan bahwa dalam Al Quran juga disebutkan mengenai pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan.
"Dalam Al Quran Surat Ali Imran 103 berbunyi 'dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai'," kata Muridan.
Baca juga: Menkominfo Imbau Hentikan Perang Opini di Medsos
Larangan bercerai-berai, Muridan melanjutkan, mengindikasikan mengenai pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan.
"Bila dikaitkan dengan bulan Ramadan, maka logikanya bisa disusun seperti ini. Puasa di bulan Ramadan diwajibkan secara kolektif. Kolektifitas mengharuskan persatuan. Maka, dalam ibadah puasa, spirit persatuan harus senantiasa dijaga," kata Muridan.
Tinggalkan Komentar