Cari

Nusa Tenggara Timur, Kota Kupang

Penyaluran KUR 2018 Tidak Capai Target

Sumber: kur.ekon.go.id

 

Kepala Sub Pengawasan Bank, Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Nusa Tenggara Timur, Suryanto Nur Bagus, mengemukakan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) dari perbankan di provinsi setempat pada 2018 tidak mencapai target.

"KUR perbankan yang disalurkan tahun lalu (2018) mencapai Rp 1,49 triliun namun tidak mencapai target yang ditetapkan sebesar Rp 1,64 triliun," kata Suryanto di Kupang, Rabu, 24 April 2019.

KUR di provinsi NTT, kata Suryanto, disalurkan melalui delapan lembaga perbankan di antaranya, Bank BRI, Bank BNI, Bank Mandiri, Bank BCA, Bank BTN, Bank Bukopin, Bank NTT, dan Bank Arta Graha.

 

Baca jugaMenkeu: Dunia Berharap RI Lanjutkan Kemajuan Ekonomi Usai Pemilu

 

Suryanto menjelaskan, karena target tidak tercapai maka untuk tahun 2019 target diturunkan menjadi Rp 1,61 triliun dengan capaian sementara selama Januari-Maret 2019 sudah disalurkan sebanyak Rp 421,5 miliar.

Menurutnya, meskipun penyaluran KUR tidak mencapai target namun rasio kredit macet atau net perfoming loan (NPL) di provinsi setempat tergolong masih aman sebesar 2,35 persen.

"Rasio NPL ini masih lebih rendah dari nasional sebesar 2,59 persen, selain itu kondisi ini masih lebih baik dibandingkan provinsi lain di wilayah Indonesia timur," kata Suryanto.

Ia mengatakan, kondisi NPL yang masih terjaga ini membuat iklim investasi lebih kondusif terutama bagi sektor perbankan, seperti investasi dari Bank Multi Arta Sentosa (MAS) yang segera membuka cabang baru di NTT dalam tahun ini.

 

Baca jugaPermohonan Visa Schengen di Indonesia Meningkat

 

Penyaluran KUR di provinsi setempat, kata Suryanto, juga masih didominasi untuk sektor konsumsi rumah tangga dibandingkan sektor produktif.

Untuk itu, pihaknya terus mendorong perbankan di daerah tersebut agar memaksimalkan KUR pada sektor produktif untuk menumbuhkan ekonomi masyarakat.

"Dari kami memang berperan mengimbau dan membuat aturan seperti 60 persen untuk produktif, tapi juga menjaga kualitasnya jangan sampai ekspansi kredit meningkat tapi NPL juga tumbuh," kata Suryanto. 

Berita Regional Selanjutnya
Ada 38 Adegan, Polisi Gelar Rekonstruksi Kasus Mutilasi Guru Tari
Berita Regional Sebelumnya
Tingkatkan Ekonomi Keluarga, PKK: Perempuan Harus Kuasai Teknologi Informasi

Berita Regional Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar