Ilustrasi konservasi alam, Ilus: pixabay
Tempat wisata edukasi di Kota Yogyakarta, Taman Pintar segera menerapkan manajemen pengelolaan tempat wisata yang ramah lingkungan guna mendukung upaya pemerintah melestarikan lingkungan sekaligus memberikan edukasi kepada pengunjung.
“Ada tiga program manajemen pengelolaan ramah lingkungan yang akan kami terapkan yaitu program konservasi air, listrik dan pengolahan sampah mandiri,” kata Kepala Bidang Taman Pintar Kota Yogyakarta Afia Rosdiana di Yogyakarta, Selasa, 9 April 2019.
Menurut dia, program konservasi air yang akan diterapkan di antaranya adalah melakukan daur ulang air sehingga air tidak terbuang begitu saja tetapi bisa digunakan kembali. Salah satunya adalah menampung air wudhu dari pengunjung untuk digunakan kembali.
“Tentunya, air wudhu tersebut sudah disaring dan diolah kembali, sehingga menjadi air bersih dan bisa dimanfaatkan oleh pengunjung lain. Dengan demikian, Taman Pintar Yogyakarta dapat melakukan penghematan konsumsi air tanah," kata Afia.
Afia melanjutkan, untuk program konservasi energi listrik, pihaknya akan menggunakan lampu hemat energi yang bisa menyala secara otomatis saat dibutuhkan, serta melakukan pemutakhiran berbagai peralatan agar hemat energi.
“Misalnya saja penggantian lampu di toilet. Lampu akan otomatis menyala jika ada pengunjung yang menggunakannya dan lampu otomatis padam jika sudah tidak ada orang di toilet,” kata Afia.
Taman Pintar, kata Afia, akan melakukan penghitungan dan evaluasi terhadap efisiensi atau penghematan energi listrik yang digunakan setiap tiga bulan sekali.
Sementara itu, untuk program pengolahan sampah mandiri sudah mulai dilakukan dengan pemilahan sampah. Taman Pintar ini, kata Afia, sudah menyiapkan tempat sampah organik dan anorganik meskipun banyak pengunjung yang belum memahami dan langsung membuang sampah tanpa melihat jenisnya.
“Petugas kami pun harus memilah ulang sampah tersebut dan saat ini hanya ada sekitar 20 persen sampah yang dibuang ke depo sampah. Lainnya diolah secara mandiri,” kata Afia.
Selain itu, kata Afia, Taman Pintar juga akan menyiapkan Zona Pengolahan Sampah sebagai salah satu zona yang bisa dikunjungi wisatawan untuk mengetahui cara pengolahan dan pemilahan sampah yang baik dan benar. Zona tersebut rencananya akan dibuka pada 20 Mei.
“Ada beberapa metode pengolahan sampah organik yang akan dilakukan, seperti biopori, komposter dan lalat hitam. Sedangkan untuk sampah anorganik akan dikumpulkan dan disetor ke bank sampah,” kata Afia.
Afia menambahkan, Taman Pintar Yogyakarta juga akan menggencarkan kampanye ke wisatawan tentang berbagai kegiatan yang bisa dilakukan secara mudah oleh masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan.
“Untuk manajemen ramah lingkungan ini, slogan kami adalah ‘awareness, action, agent’,” katanya.
Pihaknya memprediksi, jumlah pengunjung Taman Pintar ini rata-rata mencapai satu juta orang per tahun.
Tinggalkan Komentar