Cari

null, null

Ganjar Kucurkan Rp 1,4 Triliun untuk Tangani Covid-19 di Jawa Tengah 

Foto: Pixabay

 

Schoolmedia News, Semarang - Gubernur Ganjar Pranowo menyiapkan anggaran sebesar Rp 1,4 triliun yang akan dipergunakan untuk penanganan wabah virus corona jenis baru Covid-19 di Provinsi Jawa Tengah.

"Setelah kita kalkulasi rinci, (anggaran Pandemic Respon) kita butuh Rp 1,4 triliun minimal dan itu harus ada, tidak boleh turun dari situ," kata Ganjar di Semarang, Minggu malam, 29 Maret 2020. 

Ia menargetkan dalam minggu ini keputusan bisa diketok DPRD Provinsi Jateng karena beberapa skenario penanganan telah disiapkan.

Menurut Ganjar, anggaran tersebut diperuntukkan sebagai jaring pengaman sosial dan jaring pengaman ekonomi bersifat ada yang langsung dikonsumsi seperti bantuan sembako untuk masyarakat miskin, serta ada yang sifatnya pemberdayaan dengan diajak bekerja.

 

Baca juga: Guru Besar UI: Waspadai 3 Penularan Corona Yakni Uang, Barang Online, dan Keluarga

 

Sebagai contoh, Pemprov Jateng akan memberikan bantuan langsung tunai untuk 1,8 juta orang yang belum masuk data masyarakat miskin dengan besaran yang masih dihitung.

"Mereka adalah warga yang belum mendapat bantuan program keluarga harapan (PKH), Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan kelompok risiko rentan. Dana akan diberikan untuk tiga bulan untuk menjamin kelangsungan hidup warga selama pandemi Corona," ujarnya.

Anggaran Rp 1,4 triliun dari Pemprov Jateng, Ganjar melanjutkan, juga masih bisa bertambah dengan "back up" anggaran dari APBD kabupaten/kota.

 

Baca juga: Bank Mandiri Tunda Pembayaran Angsuran Kredit UMKM Terdampak Covid-19

 

Ia menyebutkan, potensi penggeseran anggaran di kabupaten/kota untuk Pandemic Respon ini sangat besar, salah satunya yang bersumber dari dana alokasi khusus (DAK).

"Cukup besar anggaran yang dimiliki mereka (pemerintah kabupaten/kota). Kita akan memberikan petunjuk, di tempatmu ada dana sekian, DAK sekian dan boleh digeser ke sana. Segera lakukan," katanya.

Selain dua sumber anggaran tersebut, Ganjar mengatakan potensi yang masih bisa digerakkan berada di kekuatan kelompok masyarakat, perusahaan sampai para filantropis.

 

Baca juga: 

 

Sumber dana dana tersebut bisa digunakan sebagai jaring pengaman pada masyarakat yang tidak masuk dalam pendataan pemerintah.

"Kelompok yang perlu kita perhatikan, perempuan kepala keluarga, kelompok rentan, termasuk mereka yang kehilangan pekerjaan, yang terlanjur di Jawa Tengah yang kemarin bekerja di luar kota," ujarnya.

Sumber dana terakhir yang bisa dioptimalkan, menurut Ganjar adalah dana desa melalui program padat karya.

Ganjar berharap seluruh potensi tersebut bisa bergerak serentak sehingga mampu menekan persebaran penularan Covid-19 di Jawa Tengah.

"Untuk itu, dalam Minggu depan, maka kita bakal menyodorkan skenario tersebut ke dewan, percepatan menjadi penting agar kita bisa bekerja seperti sedia kala," katanya.

Berita Regional Selanjutnya
Berlangsung 7 Bulan, Jateng Masuki Kemarau Mulai Mei 2020 
Berita Regional Sebelumnya
Jam Operasional Bus Trans Semarang Dipangkas Mulai Hari Ini 

Berita Regional Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar