Foto: Unsplash
Schoolmedia News, New York - Dunia saat ini sedang melawan virus berbahaya, virus corona. Salah satu cara untuk terhindar dari virus itu yakni dengan selalu menjaga kebersihan. Selain mencuci tangan, kita juga perlu membersihkan benda-benda yang ada di sekitar kita yang ada di rumah dengan menggunakan cairan disinfektan.
Disinfektan adalah jenis cairan pembersih yang umumnya dibuat dari hidrogen peroksida, creosote, alkohol, atau klorin yang bertujuan membunuh berbagai macam bakteri, virus, kuman, dan mikroorganisme berbahaya lain yang terdapat pada ruangan atau permukaan benda.
Di tengah pandemi virus corona ini, banyak orang menggunakan cairan disinfektan untuk membersihkan permukaan benda-benda yang paling sering disentuh oleh orang banyak. Namun, para pakar kesehatan memperingatkan bahwa peningkatan penggunaan produk-produk ini dapat menimbulkan risiko yang sama mematikannya terutama bagi anak-anak.
Baca juga: 5 Manfaat Senam Aerobik untuk Kesehatan Tubuh Anak
Keracunan Disinfektan Pada Anak
Foto: Unsplash
Para ahli mengatakan bahwa obsesi terhadap kebersihan juga dapat menyebabkan kecerobohan dalam hal menggunakan produk ini ketika anak-anak berada di dalam rumah.
"Karena banyak orang berada di dalam ruangan untuk meratakan kurva epidemi virus corona, mereka mungkin lebih sering menggunakan disinfektan dan produk pembersih lainnya," ujar peneliti senior dan analis basis data, Samara Geller.
“Yang lebih penting dari semuanya adalah bahwa konsumen menggunakan bahan kimia ini dengan aman, memastikan untuk mengikuti petunjuk label dengan tepat." Ujarnya seperti Schoolmedia News lansir dari The New York Post, Senin (4/5/2020).
Samara mengatakan bahwa orangtua harus benar-benar mengikuti instruksi yang ada di dalam label. Hal ini dikarenakan produk-produk ini bisa jadi mengandung amonia atau pemutih yang dapat menyebabkan atau memperburuk masalah pernapasan.
Baca juga: 9 Makanan Rendah Kalori yang Menyehatkan Tubuh
Banyak Anak Keracunan di Amerika
Foto: Unsplash
Di Amerika, ditemukan banyak laporan keracunan disinfektan pada anak-anak berusia 5 tahun ke bawah. Angka ini menyumbang 35,7% dari semua panggilan ke pusat kendali racun dari Januari hingga Maret 2020. Di sisi lain, mereka yang berusia 6 hingga 19 tahun merupakan 8,9% dari paparan produk pembersih dan 13,6% dari paparan terhadap disinfektan.
Direktur Medis National Capital Poison Center Dr. Kelly Johnson-Arbor menambahkan bahwa disinfektan umumnya memiliki komposisi yaitu pemutih, senyawa amonium, alkohol, hingga agen abrasif. Jika kamu sering menggunakan pemutih, Dr. Kelly menyarankan untuk tidak sembarang mencampurnya dengan larutan pembersih lainnya.
"Sodium hipoklorit, bahan aktif dalam pemutih klorin, tidak boleh dicampur dengan asam atau pembersih lainnya - ini bisa berakibat fatal," ujar Dr. Kelly.
Selain produk-produk yang tersedia luas di pasar, ia menambahkan bahwa kamu juga jangan lengah dengan apa yang disebut produk pembersih alami. Menurutnya, produk ini bisa sama berbahayanya dengan pembersih konvensional.
250 Karakter tersisa