Viral! Pelajar Ini Kritik Pembelajaran Daring

Sumber: tangkapan layar dari akun Youtube Gudok lo - max

 

Schoolmedia News, Jakarta - Di masa pandemi Covid-19 sekarang ini, para pelajar memang harus melaksanakan pembelajaran di rumah atau secara daring. Baru-baru ini beredar sebuah video rekaman, seorang pelajar mengkritik kebijakan tersebut.

Dalam video yang beredar di media sosial tersebut, memperlihatkan seorang pelajar memberikan kritikan terkait kebijakan belajar jarak jauh alias daring saat negara dilanda pandemi Covid-19. Siswa tersebut terlihat berbicara di dalam suatu ruangan yang berisi sejumlah orang.

"Belajar daring itu kurang efektif dibanding sekolah, betul teman-teman? Jadi saya benar-benar mewakili sepertinya. Karena di sini mungkin ada yang habis absen tidur lagi ada? Ada," kata pelajar yang belum diketahui identitasnya tersebut, Senin, 10 Agustus 2020. 

 

Baca juga: LTMPT: Pengumuman SBMPTN 2020 Dimajukan 14 Agustus 2020

 

Sebelumnya, memang diketahui bahwa kebijakan tersebut menuai pro dan kontra dari mulai pelajar hingga orang tua. Menurut siswa tersebut, PJJ tidak akan efektif tanpa kehadiran seorang guru.

"Karena seperti itu, Bu. Kita kurang efektif tidak seperti di sekolah. Di sekolah kita dipantau langsung sama guru. Guru itu kan digugu dan ditiru. Dan ada wacana saya lihat di berita, saya gak tahu ini benar apa enggak, bahwa PJJ ini akan dilaksanakan dengan permanen. Sedangkan kalau kita belajar cuma mau pintar, Google juga lebih pintar daripada sekolah, benar menurut saya," katanya.

 

Baca juga: Pembelajaran Tatap Muka Harus Persetujuan Pemda

 

Menurut siswa tersebut, tidak perlu sekolah jika hanya ingin pintar. Sebab semua pengetahuan kini gampang diakses melalui internet. Kendati demikian, seorang guru memiliki kelebuihan tersendiri.

"Iya, semua ada di Google. Kalau guru sejarah, ya sejarah saja. Ditanya matematika, ya tanya guru matematika. Begitu. Tapi kalau Google tahu semua dia. Itu menurut saya," katanya.

"Jadi kelebihan guru itu memiliki perasaan terhadap siswa. Mereka mendidik, mereka mengajar, mereka membentuk karakter kita siswa-siswa Indonesia," ujarnya melanjutkan. 

 

 

Komentar

250 Karakter tersisa