ULT PSAI: Pemberdayaan Orang Tua Agar Bisa Intensif Bina Anak-Anak

Koordinator ULT PSAI Kabupaten Tulungagung Sunarto. foto: probolinggotimes.com

SCHOOLMEDIA NEWS, Tulungagung, Jatim  - Unit Layanan Terpadu Perlindungan Sosial Anak Integratif (ULT PSAI) Tulungagung, Jatim mengemukakan pentingnya pemberdayaan orang tua agar bisa menerapkan pola asuh serta pembinaan intensif kepada anak seiring tumbuh kembang mereka di lingkungan yang semakin terbuka.

"Pemberdayaan orang tua dan wali anak ini penting agar pola asuh dan pembinaan anak bisa lebih intens seiring tumbuh kembang anak di lingkungan yang semakin terbuka," kata Koordinator ULT PSAI Kabupaten Tulungagung Sunarto di Tulungagung, Selasa 26 November 2019 .

Ia juga mengemukakan tentang pentingnya pemerintah daerah memberikan penguatan kepada orang tua terkait dengan pengasuhan anak dari sisi pembangunan manusia.

 

Baca juga: PATBM KAMI BERLIAN Bentuk Cinta Kasih Orang Tua dan Anak

 

Pihaknya memberikan rekomendasi kepada pemerintah daerah agar melakukan pelatihan atau pemberdayaan orang tua dalam pengasuhan anak, termasuk terkait dengan penggunaan Dana Desa untuk program tersebut.

Menurut analisis Tim ULT PSAI, katanya, pendidikan karakter di level daerah harus diperkuat.

"Tidak hanya menyasar kelompok anak rentan, namun juga dengan memberi pelatihan dan penguatan kapasitas kepada orang tua, wali, dan guru sebagai pendidik di sekolah," katanya.

Pihaknya mengemukakan bahwa kasus pelecehan seksual anak sejenis, baru marak terjadi pada 2019.

Ia mengatakan pelecehan oleh predator anak dengan kelainan seksual sejenis itu, memanfaatkan perkembangan teknologi informasi yang pesat dalam beberapa tahun terakhir.

Sunarto menerangkan untuk meminimalisasi kejadian itu, dibutuhkan peran orang tua dalam membangun komunikasi secara jujur dengan anak-anaknya.

"Harus ada komunikasi yang jujur antara anak dan orang tua," katanya.

 

Baca juga: 10 Fokus Kominfo Revisi Undang-Undang Penyiaran

 

Dalam hal penggunaan internet misalnya, kata dia, orang tua tak seharusnya mengekang keinginan anak. Sebaliknya, orang tua dan anak harus sepakat menggunakan internet untuk hal-hal positif.

"Orang tua dan anak ini sepakat menggunakan hal-hal yang positif sehingga berguna untuk kehidupanya mendatang," ujarnya.

Hal itu, kata dia, tak hanya di lingkup keluarga, namun juga harus ditanamkan di dunia sekolah.

Pihaknya memandang perlunya pemerintah menyediakan layanan internet gratis dengan pembatasan akses ke situs-situs tertentu, untuk memberikan edukasi bagi anak tentang penggunaan internet secara positif.
 

Komentar

250 Karakter tersisa