Survei: Kualitas Guru Jadi Pendorong Terbesar Prestasi Siswa

Sumber: Ditjen GTK Kemdikbud

 

Schoolmedia News, Jakarta - Guru adalah kunci kesuksesan proses belajar mengajar. Semakin baik kualitas seorang guru, maka akan semakin besar dampak yang diberikan terhadap pencapaian belajar murid. Direktur Program Pendidikan Dasar Tanoto Foundation M. Ari Widowati mengatakan, peranan guru sangat penting untuk meningkatkan prestasi siswa. 

"Ada surveinya di APC (Asia Philanthropy Circle) yang memang dinyatakan bahwa peranan guru itu sangat penting untuk meningkatkan prestasi siswa," paparnya dalam bincang daring bersama Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Dalam survei tersebut menunjukkan, jika siswa di kelas 8 mendapatkan guru yang baik, maka di kelas 11 atau 3 tahun kemudian, siswa tersebut akan berada dalam 10 persen siswa dengan prestasi terbaik.

Jika siswa dengan kualifikasi yang sama namun mendapatkan guru yang berkinerja buruk, maka pada kelas 11, dia akan memiliki prestasi jauh di bawah anak yang didampingi oleh guru berkinerja baik. Bahkan, akan ada kesenjangan 53 poin dan berada di bawah rata-rata. 

"Anak yang mendapat guru bagus akan berada di top 10 anak berprestasi. Sementara, anak kelas 8 yang dapat gurunya yang pasif tadi, dia hanya akan ada di persentil di bawah 50 persen, bahkan tidak mencapai anak dengan grade yang average, itu yang membuat mengapa guru menjadi penting," ujar Ari. 

 

Baca juga: Sandiaga Uno: FIKSI 2020 Didorong Jadi "Tiket" Menyintas Kondisi Krisis Pandemi

 

APC pun menjabarkan empat area untuk meningkatkan pendidikan di Indonesia, yaitu peningkatan kualitas guru, peningkatan kualitas kepemimpinan di sekolah yakni kepala sekolah, kemudian pendidikan anak usia dini dan pendidikan vokasi. 

 

Program Pintar dukung transformasi digital 

Menyadari pentingnya meningkatkan kualitas guru-guru Indonesia, terlebih di tengah pandemi, Tanoto Foundation terus menggiatkan program Pintar untuk meningkatkan kompetensi guru. 
Sejak 2010, Tanoto Foundation mendukung peningkatan kualitas pendidikan dasar melalui Program Pelita Pendidikan yang kini bertransformasi menjadi Program PINTAR untuk meningkatkan dampak. 

Selama pandemi, program Pintar mendukung transformasi digital melalui pelatihan yang adaptif baik di tingkat fasilitator daerah, sekolah/LPTK serta Pemerintah Kabupaten.

Di tingkat sekolah misalnya, masalah yang dihadapi saat ini ialah keterbatasan dalam implementasi dan evaluasi pembelajaran dan tingkat sosial ekonomi di kalangan siswa bervariasi. 

Untuk itu, Tanoto Foundation mengembangkan dan menyebarluaskan pembelajaran jarak jauh bagi dosen, guru, kepala sekolah, siswa dan orang tua. Termasuk menerapkan model pendampingan jarak/ teknologi. 

 

Baca juga: Kuota Gratis Kemendikbud Bulan Oktober Cair, Aplikasi Belajar Kian Beragam

 

Seperti mengembangkan PJJ Jauh untuk siswa, guru, orang tua, kepala sekolah dan fasilitator, pelatihan pembelajaran jarak jauh melalui konferensi video, pendampingan jarak jauh melalui panggilan video atau pesan teks, dan hasil pembelajaran diunggah secara daring. 

Di tahun ini, Tanoto Foundation juga sedang merancang program parenting untuk ditambahkan. 

"Sekarang, pendidikan tidak sekadar guru dan kepala sekolah, tetapi dikembalikan lagi, bahwa orangtua peranannya harus lebih ditingkatkan. Maka, saat ini komponen aktivitas Tanoto Foundation akan ditambah," paparnya. 

Bila sebelumnya hanya fokus pada guru, kepala sekolah, dan partisipasi orangtua di sekolah, Ari melanjutkan, Tanoto Foundation juga ingin meningkatkan kemampuan orangtua dalam mendampingi anak belajar di rumah.

Komentar

250 Karakter tersisa