Ilustrasi virus corona, Sumber: consumerreports.org
Schoolmedia News, Jakarta - Menteri Riset dan Teknologi Bambang PS Brodjonegoro mengatakan perangkat uji diagnostik Covid-19 berbasis molekuler Reverse Transcription Loop-Mediated Isothermal Amplification (RT-LAMP) direncanakan mulai produksi Juli 2020.
"RT-LAMP rencananya Juli 2020 dua bulan lagi dari sekarang mudah-mudahan sudah bisa mulai diproduksi," kata Menristek Bambang dalam konferensi pers, di Jakarta, Rabu, 20 Mei 2020.
RT LAMP ini menggunakan reagen yang berbeda dengan yang digunakan pada uji PCR, sehingga tidak berebutan reagen untuk uji deteksi Covid-19.
Dengan perangkat RT-LAMP maka, diperkirakan hasil tes swab dari sampel diambil dapat diperoleh dalam satu jam.
Baca juga: DPR Minta Metode Pembelajaran Saat Pandemi Jadi Referensi Cetak Biru
Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Laksana Tri Handoko mengatakan karena RT-LAMP berbasis molekuler, maka diharapkan tingkat akurasinya setara dengan PCR.
"Tetapi kelebihannya dia (RT-LAMP) tidak membutuhkan alat RT-PCR," ujarnya.
Pengujian dengan RT-LAMP bisa dilakukan di berbagai tempat di rumah sakit dengan fasilitas jauh lebih sederhana dan tidak perlu ada fasilitas biosafety level.
Baca juga: Mulai Hari Ini, KAI Operasikan 6 KA Luar Biasa
Sementara itu, Konsorsium Covid-19 juga telah mengembangkan perangkat uji PCR untuk deteksi Covid-19. Saat ini telah diproduksi sebanyak 250 unit di dalam 10 boks. Perangkat ini sedang dalam tahap uji validasi di Kementerian Kesehatan.
250 Karakter tersisa