Kominfo Pastikan Data Aplikasi PeduliLindungi Tidak Bocor

Foto: Pixabay


Schoolmedia News, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika menyatakan tidak ada data yang bocor dari aplikasi PeduliLindungi, menyusul informasi mengenai dugaan data Covid-19 diretas dan dijual di situs gelap.

"Setelah dilakukan asesmen dan evaluasi keamanan secara menyeluruh, PeduliLindungi aman dan tidak ada kebocoran data," kata Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate, dalam pesan singkat pada Minggu, 21 Juni 2020.

Hasil pemeriksaan tersebut, kata Johnny, tidak untuk dipublikasikan.

 

Baca juga: Pemerintah Siapkan Digitalisasi Dorong UMKM Tembus Pasar Global

 

Kementerian Kominfo melibatkan Badan Siber dan Sandi Negara untuk menelusuri dugaan kebocoran data Covid-19 Indonesia. BSSN, seperti dinyatakan Johnny, juga menyatakan tidak ada data yang bocor.

"Keamanan data Covid-19 akan terus dijaga dan keamanan sistem juga terus ditingkatkan," kata Johnny.

Kominfo mengingatkan masyarakat untuk tidak melakukan "unethical hacking", meretas untuk mencuri data misalnya, karena merupakan pelanggaran hukum, baik di Indonesia maupun negara lainnya.

Ia yakin jika kepolisian tidak akan mentoleransi kejahatan di ruang siber.

 

Baca juga: Pendataan Penyandang Disabilitas Harus Tersinkronisasi Data Nasional

 

Sebelumnya, peretas menjual data Covid-19 Indonesia di situs pasar gelap RaidForums, dan mengaku mengantongi sejumlah data sensitif dari pasien Covid-19 di Indonesia.

Lewat fitur spoiler di situs tersebut, data yang diambil antara lain berupa nama, alamat tinggal, tanggal pelaporan, jenis kelamin, status pasien hingga riwayat keluhan penyakit.

Peretas mengklaim data tersebut diambil saat pembobolan pada 20 Mei 2020 berjumlah 230.000 data dalam format MySQL.
 

Komentar

250 Karakter tersisa