Ilustrasi hutan, Foto; pixabay
SCHOOLMEDIA NEWS, Kupang - Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur Irjen Pol H Hamidin menyatakan dirinya akan memprioritaskan penanganan kasus kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di wilayah provinsi berbasis kepulauan itu.
"Agenda prioritas kita pada saat ini adalah penanganan berbagai kasus yang berkaitan dengan Karhutla yang terjadi di wilayah NTT," katanya kepada wartawan, di Kupang, Kamis (26/09/2019).
Hal ini disampaikan berkaitan dengan penanganan kasus Karhutla di wilayah NTT khususnya yang terjadi di beberapa wilayah di NTT.
Baca juga: Kemenristekdikti Harap UU Sisnas Iptek Titik Cerah Perbaikan Ekosistem Riset
Hamidin yang pernah menjabat sebagai Kapolda Sulawesi Selatan itu mengatakan bahwa untuk menanggani Karhutla di NTT ia berharap Bhabinkamtibmas berperan aktif.
"Hal ini karena Bhabinkamtibmaslah yang paling dekat dengan masyarakat di pedesaan, kemudian juga interaksi antar Bhabinkamtibmas dengan masyarakat juga bagus," tutur dia.
Iapun berharap agar setiap Polres di wilayah NTT dapat terus mengelar sosialiasi agar kasus kebakaran lahan tidak terjadi di wilayah NTT.
Baca juga: Kemendikbud Imbau Siswa Tidak Ikut Unjuk Rasa
NTT sendiri menjadi daerah yang daerah kebakaran hutan dan lahannya paling luas di seluruh wilayah Indonesia.
Hal ini disampaikan oleh Kepala BNPB Doni Monardo saat memimpin rapat kordinasi penanganan Karhutla di Rumah Dinas Gubernur Sumatera Selatan, di Palembang, Selasa (24/9).
Ia mengatakan bahwa Luas areal yang terbakar di delapan provinsi di tahun 2019 paling tinggi terjadi di provinsi NTT, 108.368 hektar sementara Sumatera Selatan terbesar keenam, seluas 7.109 hektar di tanah mineral dan 4.717 hektar di tanah gambut.
"Meskipun NTT luas lahan terbakarnya yang terbesar, namun terbakarnya di lahan mineral bukan di lahan gambut," terang Doni Monardo.
250 Karakter tersisa