Foto: Scandinavia Standard
Schoolmedia News, Denmark - Sampah adalah salah satu penyebab dari rusaknya lingkungan, terutama sampah yang tidak bisa terurai. Sampah dengan bahan yang tidak mudah terurai inilah yang sering mendatangkan masalah. Tak heran jika sekarang ini banyak perusahaan yang membuat produk ramah lingkungan.
Hampir di semua sektor industri berlomba-lomba menciptakan produk berlabel eco-friendly atau ramah lingkungan. Sekarang ini industri fashion juga ikut mengembangkannya. Dengan bahan pakaian ramah lingkungan, ternyata industri fashion mampu berkontribusi untuk menjaga kelestarian Bumi.
Salah satu produsen pakaian yang terkenal dengan bahan organiknya adalah brand Organic Basic. Perusahaan ini berasal dari Copenhagen, Denmark. Ia menghadirkan busana ramah lingkungan, mulai dari kaos kaki, tanktop, sampai handuk yang semua bahannya bisa teurai. Schoolmedia News melansirnya dari Bringht Side, Kamis, 26 Maret 2020.
Baca juga: Ini 4 Aplikasi Smartphone untuk Bantu Kenali Jenis Wajah
Pakaian Ramah Lingkungan
Foto: Scandinavia Standard
Label Organic Basic pertama kali dirilis pada 2015. Dua tahun kemudian, perusahaan ini memutuskan untuk melakukan crowdfunding atau penggalangan dana secara online untuk mewujudkan ide mereka membuat busana yang ramah lingkungan.
Melalui cara ini, Organic Basic berhasil mengumpulkan dana lebih dari 155.000 dolar AS atau kurang lebih Rp 2,5 miliar dan sebuah kampanye fashion paling besar di Skandinavia. Dalam produksi pakaian ramah lingkungan, Organic Basic mengklaim menghemat air sekitar 80% dan mengurangi CO2 sekitar 90%.
Baca juga: Ibunda Jokowi Meninggal Karena Kanker
Saat ini Organic Basic membuat ide baru, yaitu menggunakan Silvertech 2.0 yang bisa membunuh kuman pada pakaian. Bahan dari pakaian ini terbuat dari 100 persen nilon daur ulang. Teknologi ini tidak hanya ramah lingkungan, namun juga mengurangi perilaku konsumen yang terlalu sering mencuci pakaian.
Mereka juga menggunakan bahan perak yang dapat membunuh 99,9% bakteri dan bau yang berasal dari pabrik. Penambahan logam di pakaian ramah lingkungan ini terinspirasi oleh NASA (Badan Antariksa Amerika Serikat) yang menggunakan perak untuk memurnikan air pada astronot.
250 Karakter tersisa