Indonesia Duduki Urutan Keempat Burung Terbanyak di Dunia

Foto: Pixabay


Schoolmedia News, Makassar - Indonesia menduduki urutan keempat sebagai negara dengan jumlah burung terbanyak di dunia. Namun, beberapa spesies burung mengalami peningkatan risiko punah. 

"Meski demikian, berdasarkan pembaruan ini, diketahui delapan spesies burung mengalami peningkatan risiko kepunahan dan menduduki kategori keterancaman yang lebih tinggi (uplisted)," kata Research & Communication Officer Burung Indonesia, Ridha menanggapi perkembangan spesies burung di Indonesia di Makassar, Jumat, 14 Februari 2020. 

Dia menjelaskan, terdapat satu spesies mengalami penurunan risiko kepunahan (downlisted) yakni Trulek jawa (Vanellus macropterus) yang sebelumnya dikategorikan sebagai salah satu spesies dengan resiko kepunahan paling tinggi, pada saat ini diperkirakan telah mengalami kepunahan di habitat aslinya.

IUCN (International Union for Conservation of Nature and Natural Resources) memberikan status possibly exctinct pada spesies ini (Critically Endangered-Possibly Extinct/CR-PE). Tidak adanya catatan pertemuan dengan Trulek Jawa sejak 1939 menyebabkan spesies ini dinyatakan telah menghilang dari dataran rendah Pulau Jawa.

 

Baca juga: DPR: Sumber Gaji Guru Honorer Tidak Hanya dari BOS

 

Kedelapan spesies burung yang mengalami peningkatan status keterancaman diantaranya Kerak Kerbau (Acridotheres cinereus), Empuloh Janggut (Alophoixus bres), Cica-Daun Jawa (Chloropsis cochinchinensis), Cica-Daun Dahi-Emas (Chloropsis media), Cica-Daun Besar (Chloropsis sonnerati), Nuri Telinga-Biru (Eos semilarvata), Gosong Tanimbar (Megapodius tenimberensis), dan Kacamata Jawa (Zosterops flavus).

“Peningkatan status keterancaman bagi spesies tersebut tentu menjadi tantangan baru bagi upaya pelestarian burung di Indonesia. Sebab penurunan populasi dan ancaman masih berkait dengan perburuan tak berkelanjutan yang diikuti hilangnya habitat akibat degradasi dan alih fungsi lahan,” ujar Ridha.

Selain itu, perhatian juga tertuju pada spesies burung yang memiliki persebaran luas di kawasan Asia yakni burung kacamata biasa.

Subspesies burung ini yang tersebar di Pulau Jawa dan Bali oleh peneliti taksonomi dianggap merupakan spesies baru tersendiri dan diberi nama sangkar white-eye (Zosterops melanurus).

Hal ini didasarkan pada perbedaan morfologi dan genetik untuk subspesies yang ada di Pulau Jawa dan Bali diantara subspesies di wilayah lainnya lainnya.

 

Baca juga: Piala Dunia 2022, Cucu: PSSI Tidak Mau Timnas Tampil Memalukan di Babak Kualifikasi

 

Beberapa tahun terakhir, masyarakat di Jawa dan Bali menjadikan burung Kacamata Jawa sebagai salah satu burung piaraan yang juga diperdagangkan karena keindahan bulu dan suara merdunya sehingga banyak diburu.

Namun, aktivitas tersebut menyebabkan populasi burung ini menurun di alam, akibatnya spesies ini pun dikategorikan sebagai spesies terancam punah secara
global (Globally Threathened Species) dalam kategori Vulnerable.

Komentar

250 Karakter tersisa