Di China, Main Game Online Wajib Pakai Nama Asli

Foto: Pixabay

 

Schoolmedia News, China - Ketika sedang membuat karakter baru di dalam game online, tak jarang pemain akan menggunakan nama panggilan (nickname) yang unik dan menarik. Nickname tersebut nantinya akan menjadi identitas untuk membedakan karakter yang dimiliki oleh pemain satu dengan pemain lainnya. 

Namun, melansir dari laman Kompas.com, para gamer di China tidak lagi dapat membuat nickname saat bermain game online. Departemen Publisitas Komite Sentral Partai Komunis China, Feng Shixin mengatakan bahwa game online yang beroperasi di negara tersebut wajib menerapkan sistem otentikasi yang dikelola langsung oleh pemerintah. 

Gamer wajib mendaftar ke sistem milik pemerintah sebelum bermain suatu game online. Nama asli yang didaftarkan di sistem pemerintah itu akan dicocokkan dengan identitas (ID) pemain di dalam game. 

 

Baca juga: Nadiem Minta Guru Prioritaskan Materi Esensial di Masa Pandemi Covid-19

 

Kebijakan tersebut dilakukan pemerintah China diduga sebagai upaya dalam membatasi jumlah waktu yang dihabiskan anak-anak dan remaja saat bermain game online. 

Feng Shixin menjelaskan bahwa sistem anyar itu akan mulai diterapkan pemerintah China terhitung mulai September mendatang. 

Dua perusahaan gaming China, Tencent dan NetEase diketahui telah menerapkan sistem otentikasi ini. Namun, sistem yang dimiliki keduanya dikontrol secara langsung oleh mereka sendiri, tanpa melibatkan campur tangan pemerintah. 

China memang dikenal sebagai negara yang ketat memberlakukan aturan-aturan di industri gaming di negaranya. Beberapa waktu lalu, China mewajibkan penerbit game mengirimkan game buatan mereka ke pemerintah pusat, untuk ditinjau sebelum dijual. 

 

Baca juga: LTMPT: Pengumuman SBMPTN 2020 Dimajukan 14 Agustus 2020

 

Dari kebijakan itu, pemerintah China berhasil memblokir 100-an game yang beroperasi tanpa izin pada awal 2020. Untuk mencegah pelanggaran lebih lanjut, pemerintah China akan meningkatkan regulasi pemblokiran yang selama ini telah dijalankan. 

Dengan kebijakan penggunaan nama asli, menandakan bahwa pemerintah China semakin khawatir dengan kegiatan gaming yang beroperasi di negaranya. 

Untuk diketahui, pada 2018, pemerintah China membatasi waktu bermain dan jumlah uang yang dibelanjakan untuk transaksi di dalam game, bagi pemain yang masih di bawah umur.

Komentar

250 Karakter tersisa