Cari

Atasi Stunting, Kemkes: Perhatikan Gizi Anak Pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan

Ilustrasi aktivitas anak-anak, Foto: pixabay

 

Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Oscar Primadi meminta agar para orang tua memperhatikan pemenuhan gizi anak terutama mulai periode kehamilan hingga anak berusia dua tahun. Tujuannya untuk mencetak generasi berkualitas bebas kekerdilan.

"Intervensi pada 1.000 hari pertama kehidupan tidak boleh diabaikan karena menjadi penentu pertumbuhan fisik, kecerdasan, dan produktivitas seseorang," kata Oscar dalam diskusi bertema Keuarga Sadar Gizi, Indonesia Sehat dan Produktif, di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Jumat, 25 Januari 2019. 

Menurut Oscar, pemenuhan gizi pada 1.000 hari pertama kelahiran atau mulai periode kehamilan hingga anak berumur dua tahun sangat memengaruhi kehidupan anak hingga masa dewasa.

Seorang anak yang mengalami kekurangan gizi ketika masa janin dan usia dini, kata Oscar, akan berpengaruh pada kurang maksimalnya pertumbuhan fisik anak seperti tinggi badan yang tidak optimal.

Tidak hanya menyebabkan pendeknya tinggi badan, kekerdilan atau stunting juga menyebabkan kurang maksimalnya perkembangan otak anak. Selain itu, kata Oscar melanjutkan, di masa depan, kesempatan bekerja bagi penderita stunting terbatas karena mereka memiliki tingkat kecerdasan yang rendah.

Oscar memaparkan, dampak lainnya adalah adanya risiko gangguan metabolik yang memicu sejumlah penyakit tidak menular saat anak tersebut beranjak dewasa seperti penurunan fungsi kekebalan, mengalami obesitas, penurunan toleransi glukosa, penyakit jantung koroner, hipertensi, dan osteoporosis.

"Ini (kekurangan gizi) akan berdampak pada menurunnya produktivitas yang selanjutnya bisa menghambat pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kemiskinan dan kesenjangan di masyarakat," kata Oscar menjelaskan. 

Dalam peringatan Hari Gizi Nasional tahun ini, pihaknya berharap pemerintah bersama seluruh elemen masyarakat bekerja sama dalam pemenuhan gizi anak untuk mencegah kekerdilan demi masa depan Indoensia yang sehat dan berkualitas.

Lipsus Selanjutnya
Rektor Unsyiah Minta Disdik Evaluasi Sistem Pendidikan di Aceh
Lipsus Sebelumnya
Maksimalkan Laskar, Padang Pariaman Targetkan Angka Stunting Tersisa 10 Persen

Liputan Khusus Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar