Cari

Rektor Unsyiah Minta Disdik Evaluasi Sistem Pendidikan di Aceh

Ilustrasi ruang kelas, Foto: Pixabay

 

Rektor Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh Samsul Rizal meminta Dinas Pendidikan se-Provinsi Aceh serta para guru untuk mengevaluasi sistem pendidikan. Ia juga meminta agar pendidik lebih menggalakkan siswa untuk gemar membaca.

"Sistem pendidikan kita harus dievaluasi dan guru harus menggalakkan anak-anak dari SD hingga SMA sederajat untuk gemar membaca dan bercerita," kata Samsul usai acara Diskusi Literasi Aceh terkait sejarah yang difasilitasi Forum Masyarakat Literasi Aceh (Formula) di Banda Aceh, Sabtu, 26 Januari 2019.

Menurut Samsul, selama ini para guru di Aceh lebih memberatkan peserta didik dengan aktifitas menghitung serta Pekerjaan Rumah (PR).

"Anak-anak itu diberatkan dengan aktifitas belajar menghitung dan saat pulang ditambah lagi dengan PR. Mestinya dari SMP itu, anak-anak harus diberikan banyak ruang untuk bercerita serta membaca agar mereka bisa bertumbuh kembang sejak dini," kata Samsul. 

Guru Besar Perguruan Tinggi Negeri (PTN) "Jantong Hate" Rakyat Aceh ini berharap, agar Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota se-Provinsi Aceh mengevaluasi kembali kemampuan para guru agar di masa yang akan datang mampu membentuk generasi masa depan bangsa lebih berwawasan.

"Ini menjadi tanggung jawab kita semua dan semua pihak harus mendorong generasi bangsa untuk gemar membaca serta menguasai data," kata Samsul melanjutkan.

Pimpinan Sekolah Dokarim, Azhari Aiyub menyampaikan membaca adalah modal utama untuk menulis dan. Di setiap kesempatan, ia kerap mengajak kaum milenial agar lebih gemar membaca.

"Menulis itu sangatlah penting karena menyangkut hidup orang banyak. Modal menulis itu adalah membaca," kata penulis novel 'Kura-Kurang Berjanggut' itu.

Terkait dengan pentingnya gemar membaca dan menulis, inisiator Formula Razuardi Essex juga menyatakan, kaum milenial harus didorong untuk menggalakkan membaca dan meninggalkan segala aktifitas yang tidak bermanfaat demi mencapai masa depan yang cemerlang.

"Menulis itu sangatlah penting, jika para pendahulu tidak menulis maka generasi sekarang buta sejarah dan sejarah itu bisa menjadi motivasi untuk kita lebih baik dari masa dahulu," ujar mantan Setda Kabupaten Bireuen dan Aceh Tamiang.

Lipsus Selanjutnya
80 Persen Anak Kurang DHA, Pakar: Bisa Pengaruhi Fisik dan Kepintaran Anak
Lipsus Sebelumnya
Atasi Stunting, Kemkes: Perhatikan Gizi Anak Pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan

Liputan Khusus Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar