Ilustrasi mahasiswa, Foto: Pixabay
Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil mengungkapkan pentingnya informasi mengenai jurusan di Perguruan Tinggi kepada siswa SMU dan SMK untuk memberikan peta jalan agar siswa tidak salah ambil keputusan dalam menentukan jurusan sesuai minat dan bakat. Ia menginstruksikan kepada Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat agar setiap tahun semua sekolah menggelar informasi penjurusan yang diikuti oleh PTN dan PTS.
"Saya sudah minta ke Kadisdik Jabar untuk melaksanakan kegiatan informasi penjurusan atau namanya disini Edu Passion ke seluruh SMU/ SMK se-Jabar," kata Emil, saat menghadiri acara Edu Passion di SMA Negeri 3 Kota Bandung, Kamis, 24 Januari 2019.
Emil menuturkan, para siswa harus memilih jurusan di perguruan tinggi yang sesuai dengan otak kiri atau kanannya juga secara psikologis sesuai minatnya.
"Dulu saya memilih jurusan tanpa ada panduan, karena bingung lalu bertanya kesana-sini yang sebenarnya referensinya kurang kredibel. Jangan sampai peristiwa itu terjadi di sekarang," ucap Emil.
Dengan pembekalan ini, kata Emil melanjutkan, anak-anak dapat memilih jurusan dengan mengikuti kecenderungan arah ke otak kiri atau kanan, cenderung secara psikologis ingin apa, sehingga nanti, dia bisa memilih melanjutkan pendidikan sesuai minatnya.
Di samping itu, Emil berharap informasi penjurusan ini dapat mendongkrak Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan Tinggi di Jabar yang kini masih di angka 20 persen.
"APK PT kan belum maksimal baru 20 persen artinya indeks sarjana kita masih rendah maka harus kita tingkatkan," kata Emil menjelaskan.
Usai peresmian Edu Passion, Emil juga meresmikan penggunaan laboratorium komputer di SMUN 3. Laboratorium ini dibangun dengan bantuan pemerintah pusat dan swadaya. Laboratorium itu berada di lima ruangan dan lengkap dengan 220 unit komputer. Rencananya, ruangan ini akan digunakan untuk pelaksanaan UNBK dan SNMPTN.
Emil menambahkan, saat ini pintar saja tidak cukup bagi anak sekolah. Tetapi harus memiliki tiga skill lain bila ingin sukses bersaing, yaitu bahasa, keahlian komputer, dan kepemimpinan.
"Kuncinya adalah languange, computer skill dan leadership, ini yang akan membedakan anak tersebut relevan atau tidak dengan perkembangan sekarang, kalau tidak maka akan ketinggalan," kata Emil menegaskan.
Tinggalkan Komentar