1 Tahun Jokowi-Ma'ruf, Puspresnas: Menjaga Nyala Semangat Prestasi Siswa

Plt. Kepala Puspresnas Asep Sukmayadi dalam pembukaan Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia (FIKSI) 2020 di Bandung, Jawa Barat, (20/10/2020). Asep menyampaikan pihaknya berusaha menjaga semangat anak-anak Indonesia agar tidak kehilangan orientasi dalam berinovasi, berekspresi dan berprestasi. Dok: Puspresnas

 

Schoolmedia News, Jakarta - Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin telah memasuki tahun pertama. Salah satu perhatian utama periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo ini adalah pada sumber daya manusia dengan melahirkan generasi unggul. 

Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), di bawah Kemendikbud, menjadi salah satu lembaga yang diharapkan mampu menjadi akselerator lahirnya SDM unggul lewat pembinaan talenta-talenta berprestasi, khususnya di dunia pendidikan.  Saat ini, kondisi pandemi global menjadi tantangan utama dalam transformasi pendidikan Indonesia, termasuk dalam pembinaan prestasi siswa dan mahasiswa.  

"Situasi pandemi menyebabkan ancaman terhadap menurunnya kualitas pendidikan, tidak hanya Indonesia tetapi juga seluruh dunia seperti diprediksi UNESCO. Jadi pandemi tidak hanya membawa dampak pada bidang kesehatan namun juga pendidikan kita," ungkap Plt. Kepala Puspresnas Asep Sukmayadi, Selasa, 20 Oktober 2020, seperti dilansir dari laman Kompas.com.

 

Menjaga nyala semangat siswa 

Di sela-sela gelaran Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia (FIKSI) 2020 di Bandung (20/10), Asep menyampaikan pihaknya berusaha menjaga semangat anak-anak Indonesia agar tidak kehilangan orientasi dalam berinovasi, berekspresi dan berprestasi. 

"Puspresnas berkomitmen sejak awal untuk membawa semangat Berprestasi dari Rumah, Menolak untuk Menyerah dan Jujur Itu Juara," ujar Asep. 

Ia melihat anak-anak Indonesia tetap mampu menunjukkan prestasi meski di tengah tantangan pandemi Covid-19. 

"Sejauh ini kita melihat pandemi tidak menyurutkan anak-anak kita untuk berprestasi. Ini menurut saya menunjukan daya tahan pendidikan yang ditunjukan lewat semangat anak-anak kita sangat dahsyat," ujarnya.

 

Baca juga: Esok, Puspresnas Gelar Bincang Inovasi Kewirausahaan

 

Dari sisi pengembangan prestasi, imbuhnya, hal ini sangat bermakna di mana masa pandemi semua dapat berdaptasi, termasuk seluruh kegiatan Puspresnas yang diarahkan pada kegiatan berbasis online.

Tantangan paling utama, ujar Asep, datang dari upaya pemerataan pembinaan siswa berprestasi seperti yang menjadi harapan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim.

"Dengan adanya virtual, tantangan itu menjadi lebih terjangkau untuk anak-anak baik secara komunikasi maupun pembinaan. Efisiensi menjadi penting di masa pandemi ini," jelasnya. 

Hal ini mengingat, pembinaan siswa berprestasi bukan sekadar soal meraih prestasi namun juga ada banyak nilai dan karakter yang perlu dibangun. 

"Anak-anak Indonesia tetap membutuhkan ruang-ruang pertemuan di mana mereka dapat saling berbagi pengalaman, berbagi gagasan, nilai persahabatan dan persaudaraan yang tidak dapat tergantikan secara on screen," jelas Asep. 

 

Baca juga: FIKSI Jadi Ajang Tumbuhkan Generasi Wirausaha

 

Merdeka Belajar, menggali potensi unik siswa 

Lebih jauh, Asep menilai hakekat program Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka memiliki ruh yang sama dengan semangat hadirnya Puspresnas ini yakni menggali potensi siswa Indonesia yang holistik dan unik. 

"Merdeka Belajar sesungguhnya kebijakan untuk dapat menyiapkan talenta-talenta hebat Indonesia sesuai potensi anak seperti diamanatkan undang-undang. Dari yang awalnya hanya berbasis satu-dua pelajaran, didorong pada seluruh potensi siswa," ujarnya. 

Apapun kritik pada dunia pendidikan, tambah Asep, anak-anak telah membuktikan mereka mampu berprestasi, bahkan hingga di kancah internasional. 

"Tugas kita selanjutnya mengantar anak-anak kita ini,pada kesadaran ruang kreativitas nusantara berbasis pada Ibu Pertiwi yang menjadi keunggulan kita; kekayaan alam, kekayaan budaya dan nilai-nilai keunggulan lokal," papar Asep.  

Prestasi itu, kata Asep melanjutkan, adalah ketika anak-anak kita menjadi apapun keinginan mereka sekaligus mampu memberi makna hidup mereka bagi masyarakat, bangsa dan bahkan dunia.

 

Baca juga: 8 Webinar Gratis Kemdikbud untuk Asah Keterampilan Guru

 

Menjaga potensi generasi unggul 

Oleh karenanya, Asep mengajak agar prestasi tidak hanya diukur dalam capaian normatif akademik dalam bidang mata pelajaran tertentu saja. 

"Padahal cerdas istimewa harus dipandang secara lebih komprehensif. Itu menjadi tugas kita untuk membentuk ekosistem pembelajaran yang mendukung anak agar dapat menggali potensi terbaik mereka," ujarnya. 

Untuk itu, Asep menyampaikan Puspresnas akan terus membangun mekanisme asesmen, pembinaan dan pendampingan untuk dapat melejitkan prestasi anak Indonesia. 

"Satu tahun masa kerja kabinet ini, kita tiba-tiba dihadapkan pada pandemi ini. Namun kita harus tetap fokus pada upaya menjaga semangat anak-anak kita. Jangan sampai anak-anak kehilangan harapan dan keteladanan," pesan Asep. 

Ia mengatakan, jika kita melupakan pembinaan anak-anak maka Indonesia akan kehilangan potensi yang akan menjadi bangsa ini mercu suar di kancah dunia. 

"Anak-anak Indonesia sangat kuat dan tangguh. Ada lebih dari 27 medali internasional diraih anak-anak kita dalam bidang sains, akademik, nonakademik hingga seni dan budaya. Itu pesan anak-anak bagi kita: kalau kita diperhatikan, kita bisa meraih prestasi," ujarnya.

Komentar

250 Karakter tersisa