Hari Santri, Khofifah: Saatnya Produktif untuk Bangsa

Sumber: islamsantun.org

 

Schoolmedia News, Surabaya - Hari Santri secara historis atau sejarah adalah hari yang terkait dengan upaya bela negara, yang terkait dengan upaya mempertahankan kemerdekaan, yang terkait dengan upaya membangun nasionalisme dan patriotisme.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, cara bela negara kita adalah dengan memberikan sesuatu yang konstruktif dan produktif untuk bangsa, bagaimana melakukan menguatkan persatuan dan persaudaraan.

"Saya rasa masing-masing kita punya cara berbeda untuk menunjukkan cintanya kepada negeri ini. Setiap perjuangan butuh pengorbanan, kata Gus Dur. Setiap pengorbanan besar pahalanya," ujarnya, Kamis, 22 Oktober 2020, seperti dilansir dari laman RRI.

 

Baca juga: PMA Tentang Pesantren Lolos Uji Publik, Menag: Pesantren Harus Bersiap Diri

 

Dilihat dari aspek sejarah Hari Santri yang ditetapkan pada tanggal 22 Oktober, Khofifah menjelaskan, hal itu adalah saat KH. Hasyim Asy'ari mengajak masyarakat kaum santri se-Jawa dan Madura, dalam radius 94 km sebagai fardu ain, dalam radius di atas 94 km sebagai fardu kifayah.

"Itulah sebetulnya Resolusi Jihad yang dikumandangkan hadrotush syaikh KH Hasyim Asy'ari, bagaimana cara mempertahankan kemerdekaan, bela negara, jiwa patriotisme, dan nasionalisme," tambahnya.

Hari Santri secara resmi ditetapkan pada tanggal 22 Oktober 2015, melalui Keputusan Presiden (Kepres) No 22 tahun 2015, oleh Presiden Joko Widodo.

Komentar

250 Karakter tersisa