Cari

Daerah Istimewa Yogyakarta, Kab. Kulon Progo

Tanggul Jebol, 344 Warga Kulonprogo Mengungsi

Ilustrasi banjir, Foto: Pixabay

 

Tanggul Sungai Serang di Desa Bendungan, Kecamatan Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, jebol dan merendam perumahan warga di puluhan desa di sekitarnya. Jebolnya tanggul ini menyebabkan 344 jiwa harus mengungsi.

"Jebolnya tanggul Sungai Serang menyebabkan 344 jiwa harus mengungsi karena rumah mereka terendam banjir. Banjir tersebut mengenai 20 desa di empat kecamatan," kata Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Suhardiyana di Kulon Progo, Senin, 18 Maret 2019.

Sebanyak empat kecamatan di Kabupaten Kulon Progo terkena  banjir akibat tanggul jebol setelah hujan lebat yang mengguyur wilayah ini pada Sabtu (16/3) malam hingga Minggu (17/3) yang disertai angin.

Suhardiyana mengatakan, bencana banjir melanda 20 titik di Kecamatan Wates, Panjatan, Pengasih dan Temon. banjir ini terjadi karena tanggul Sungai Serang sebelah selatan Jembatan Bendungan jebol.

Ia mengatakan untuk menangani 344 jiwa yang mengungsi, BPBD Kulon Progo mendirikan posko utama pengungsian yakni di Stadion Cangkring dan Kantor Kecamatan Panjatan.

Sejak semalam hingga 06.15 WIB, petugas gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Tagana, Tim Reaksi Cepat (TRC), dan relawan, serta Dinsos fokus melakukan penangan bencana banjir.

"Kegiatan kami sampai pagi ini melakukan evakuasi terhadap korban banjir," kata Suhardiyana.

Selain itu, Suhardiyana melanjutkan, Dinsos Kulon Progo juga telah menyiapkan dapur umum mobile untuk menangani logistik bagi warga korban kebanjiran.

"Saat ini dapur umum juga sudah tersedia, soal berapa lama dapur umum disediakan, tergantung pada pimpinan," kata Suhardiyana menjelaskan.

Ia mengatakan BPBD juga akan segera melakukan koordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) terkait penanganan tanggul Sungai Serang yang jebol.

 "BBWSSO merupakan pihak yang memiliki kewenangan untuk memperbaiki tanggul jebol Sungai Serang," kata Suhardiyana.

Terkait bencana tanah longsor di 15 titik di Kecamatan Kokap, Girimulyo, Samigaluh dan Kalibawang, BPBD Kulon Progo belum melakukan identifikasi secara menyeluruh karena masih menunggu kondisi cuaca sedikit cerah.

"Rencananya, pagi ini, kami akan ke lapangan untuk mendata korban tanah longsor dan kebutuhan mereka. Semalam, kami juga sudah mengirim logistik untuk warga yang rumahnya rusak dan sudah teridentifikasi," kata Suhardiyana.

Berita Regional Selanjutnya
Bencana Banjir Melanda 8 Kecamatan di Gunung Kidul
Berita Regional Sebelumnya
30 Desa di Nias Tercatat Masuk Kategori Terisolir

Berita Regional Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar