Ilustrasi asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Riau, Foto: Pixabay
Masyarakat Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, mulai terserang penyakit akibat terpapar kabut asap kebakaran hutan dan lahan yang melanda wilayah pesisir Riau tersebut dalam dua pekan terakhir.
"Puskesmas kita sudah menangani beberapa pasien yang mulai batuk-batuk, flu akibat dampak asap," kata Camat Rupat, Hanafi, Senin, 25 Februari 2019.
Hanafi mengatakan sudah dua pekan terakhir Kecamatan Rupat terpapar kabut asap. Bahkan, dalam empat hari terakhir kondisinya terus memburuk.
Pada Senin awal pekan ini, kabut asap bahkan terpantau pada level berbahaya dengan jarak pandang hanya 100 meter.
Baca juga: Kabut Asap Karhutla Terparah, SD di Riau Liburkan Siswanya
Secara umum, Hanafi menjelaskan, korban kabut asap terdiri dari orang dewasa dan beberapa diantaranya bayi. Meski terus terpapar udara tidak sehat hingga berbahaya, Hanafi mengatakan belum ada warganya yang mengungsi.
Aktivitas warga pun masih tergolong normal, meski pihaknya sudah menghimbau warga untu kmengurangi aktivitas di luar rumah. Selain itu, ia juga mengimbau kepada masyarakat yang mulai mengeluhkan sakit akibat kabut asap untuk segera melapor dan berobat ke Pusat Kesehanatan Masyarakat (Puskesmas) terdekat.
"Kami imbau agar segera berobat jika ada keluhan," ujar Hanafi.
Baca juga: Udara Terganggu Akibat Kebakaran Hutan, Dinkes Dumai Sebar 14.000 Masker ke Masyarakat
Hari ini, kata Hanafi, Dinas Kesehatan Bengkalis bersama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat membagikan 2.600 masker kepada warga yang terpapar asap.
Upaya penanggulangan Karhutla di Rupat terus dilakukan oleh tim gabungan TNI, Polri, Manggala Agni, BPBD dan masyarakat setempat.
Kepala BPBD Bengkalis, Tajul Moedris mengatakan hingga hari ini tim gabungan berupaya untuk melakukan pemadaman darat yang tersebar di tiga wilayah di Kecamatan Rupat.
Baca juga: Hadapi Musim Kemarau, Riau Siaga Darurat Karhutla Hingga Oktober 2019
Tercatat, sebanyak 100 prajurit Komando Strategi Angkatan Darat (Kostrad) turut diperbantukan ke Pulau Rupat. Tajul mengatakan Prajurit TNI dari satuan Yonarmed 10 Kostrad telah mulai diperbantukan untuk mengatasi Karhutla di wilayah tersebut.
"Untuk pasukan saya pikir sudah cukup. Hanya saja yang kita butuhkan saat ini ada bantuan pemadaman dari udara," kata Tajul menjelaskan.
Tinggalkan Komentar