Cari

Sumatera Utara, Kota Medan

Penderita Katarak Indonesia Mencapai 4 Juta Orang

Ilustrasi katarak, Foto: Pixabay

 

SCHOOLMEDIA NEWS, Medan - Sumatera Eye Center (Smec) memperkirakan jumlah penderita katarak di Indonesia mencapai sekitar 4 juta dengan pertumbuhan penderita katarak 300 ribuan orang per tahun.

"Pertambahan penderita katarak di Indonesia menjadi masalah yang sangat besar. Apalagi pertumbuhan tersebut tidak sebanding dengan kemampuan dokter mata di dalam negeri melakukan operasi katarak," kata CEO Smec Group, Dr Imsyah Satari SpM. di Medan, Senin, 22 Juli 2019.

Operasi katarak di Indonesia, kata Imsyah, hanya sekitar 250.000 setiap tahunnya sehingga terjadi backlog atau penumpukan jumlah pasien yang harus ditangani.

"Penumpukan jumlah pasien itu tidak terlepas dari dampak jumlah dokter mata yang masih terbatas serta teknologi operasi katarak yang masih konvensional," ujar Imsyah.

Dunia melalui WHO telah mencanangkan bebas buta katarak tahun 2020.

 

Baca juga: KPAID: Penanganan Stunting Harus Libatkan Semua Dinas

 

Melihat jumlah penderita.katarak yang cukup tinggi itu, kata Imsyah, Smec sebagai rumah sakit mata di Indonesia berupaya ikut membantu mengurangi penderita penyakit itu.

Dukungan Smec misalnya, dilakukan dalam Bakti Sosial Operasi Katarak CSR Smec- Erela di Smec Kudus, Sabtu dan Minggu lalu. Acara itu dihadiri Bupati Kudus, HM Tamzil MT, Presdir PT Erela, Lily Handojo dan berbagai kalangan lainnya.

Menurut Imsyah, Kudus dipilih sebagai lokasi bakti sosial pengobatan katarak dengan pertimbangan potensi daerah itu yang luar biasa dari segi ekonomi dan juga pertumbuhan penduduk.

Sementara potensi itu tidak dibarengi dengan jumlah rumah sakit dan klinik mata yang memadai di daerah itu.

"Masyarakat harus ke Semarang dulu untuk mendapatkan pelayanan mata berstandar internasional," kata Imsyah.

Dia menegaskan, kondisi itu pula yang membuat pihaknya berencana membangun klinik spesialis mata di Kota Kudus.

 

Baca juga: Ketua POI: 90 Persen Kanker Disebabkan Faktor Lingkungan

 

Bakti sosial operasi katarak gratis itu melayani 140 pasien dengan teknik operasi phacoemulsifikasi, yakni operasi katarak yang sangat modern, tanpa jahitan dan tidak perlu menunggu lama atau menunggu katarak menjadi matang sebelum dilakukan operasi.

Presdir SMEC, Lily Handojo menyebutkan Smec dan Erela berharap operasi itu dapat memberikan manfaat bukan hanya kepada penderitanya, tetapi juga untuk memberikan peningkatan kesehatan di masyarakat Kudus dan sekitarnya.

Bakti sosial tersebut juga diharapkan dapat memberikan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kesehatan mata.

Seorang pasien yang dioperasi, Sri Sulami (61) asal Demang, Pati mengaku gembira dan beruntung dapat kesempatan dioperasi dalam bakti sosial Smec dan Erela.

"Syukur bisa mendapat kesempatan dioperasi gratis dengan operasi berteknologi canggih," kata Sri.

Berita Regional Selanjutnya
Risma Terima Penghargaan Women Empowerment Award di Singapura
Berita Regional Sebelumnya
Usai Diresmikan Gubernur, Pedagang Keluhkan Sepinya Sentra Buku Pasar Kenari

Berita Regional Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar