Cari

Aceh, Kota Lhokseumawe

Arus Uang di Lhokseumawe Rp 332,91 Miliar di Januari 2019

Ilustrasi arus uang masuk dan keluar di Kota Lhokseumawe dan sekitarnya, Foto: Pixabay

 

Perkembangan arus uang masuk dan keluar pada awal tahun 2019 di wilayah Kota Lhokseumawe, Aceh, dan sekitarnya mencapai Rp 332,91 Miliar. Data tersebut berdasarkan catatan Bank Indonesia.

Melalui catatan tersebut, Bank Indonesia menyebutkan, bahwa sepanjang Januari 2019, jumlah arus uang keluar (outflow) melalui Kantor Perwakilan (KPw) BI Lhokseumawe sebanyak Rp 8,04 miliar. Sedangkan arus uang masuk (inflow) mencapai Rp 332,6 miliar.

"Lebih tingginya arus uang masuk dibandingkan arus uang keluar dari KPw BI Lhokseumawe tersebut, menyebabkan kondisi arus uang di wilayah kerja BI Lhokseumawe menjadi Net-inflow sebesar Rp 324,86 miliar," ungkap Kepala KPw BI Lhokseumawe, Yufrizal, dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 5 Februari 2019.

Uang masuk yang terjadi pada arus kas di wilayah kerja BI Lhokseumawe yang mencakup 10 kabupaten/ Kota dalam wilayah Provinsi Aceh tersebut, kata Yufrizal, karena adanya peningkatan aktivitas tabungan dan lain sebagainya melalui arus balik uang dari masyarakat pascaliburan akhir tahun.

Yufrizal mengatakan, kegiatan arus uang masuk dan keluar juga dilakukan melalui Kas Titipan BI Takengon, Aceh Tengah. Pada Januari 2019, arus uang di Kas Titipan Takengon mengalami net-inflow sebesar Rp 91,65 miliar, karena uang keluar sebesar Rp 0,17 miliar lebih rendah dari uang masuk sebesar Rp 91,83 miliar.

Yufrizal menambahkan mengenai kondisi Dana Pihak Ketiga (DPK) di wilayah kerja KPw BI Lhokseumawe pada akhir tahun secara year-to-year (yoy), mengalami peningkatan sebesar 8,75 persen dari Rp12,88 triliun menjadi sebesar Rp14,01 triliun.

Rinciannya sebagai berikut, tabungan memiliki pangsa tertinggi (65,83 persen) dalam DPK. Pertumbuhannya sebesar 4,71 persen (yoy) dari Rp 8,81 triliun menjadi Rp 9.22 triliun.

Begitu juga dengan deposito dengan pangsa 23,95 persen juga dianggap mengalami peningkatan signifikan yakni 33,26 persen (yoy) dari Rp 2,52 triliun menjadi Rp 3,36 triliun.

Sementara itu, pada giro terjadi penurunan -8.07 persen (yoy), yakni dari Rp 1,56 triliun menjadi Rp 1,43 triliun.
 

Berita Regional Selanjutnya
Tekan Angka Kemiskinan, Pemprov Sulsel Prioritaskan Anak Terlantar dan Fakir Miskin
Berita Regional Sebelumnya
Hidupkan Tradisi, Komunitas Lima Gunung Resmikan Museum di Magelang

Berita Regional Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar