Kartu Tani, Foto: Kabar Tani
SCHOOLMEDIA NEWS, Cianjur - Dinas Pertanian Perkebunan Pangan dan Hortikultura Cianjur, Jawa Barat, mencatat sebanyak 80 ribu petani di wilayah tersebut sudah memiliki kartu tani, namun hingga kini, kartu tersebut belum dapat digunakan secara optimal.
Kepala Dinas Pertanian, Perhubungan Pangan dan Hortikultura Cianjur, Mamad Nano mengatakan, sampai saat ini kartu tani tersebut belum banyak digunakan akibat sinyal internet, khususnya di wilayah Cianjur selatan belum stabil. Karena, kata Mamad, pengunaan kartu tersebut sama dengan program BPNT yang harus di-scan dengan alat khusus.
"Kami hanya sebatas melakukan pendataan dan pendistribusian kartu. Harapan kami penggunannya dapat segera optimal guna membantu petani di berbagai wilayah Cianjur," kata Mamad di Cianjur Kamis, 11 Juli 2019.
Baca juga: Pemkot Surabaya Berencana Ubah Nama Sejumlah Jalan
Ia menjelaskan penyuluhan dan pendataan terkait kartu untuk petani sudah dilakukan sejak dua tahun yang lalu sesuai dengan program pemerintah pusat.
Jumlah petani yang mendapatkan kartu itu, katanya, sudah melebihi target awal 60 ribu orang, namun realisasi penyebaran di lapangan mencapai 80 ribu petani atau 120 persen dari target.
Kartu tani tersebut, kata Mamad, dapat digunakan petani untuk membeli pupuk bersubsidi di kios resmi yang sudah ditentukan, termasuk dapat digunakan untuk meminjam modal usaha di salah satu bank milik pemerintah.
"Kartu tani merupakan bantuan dari pemerintah pusat salah satunya untuk mendapatkan pupuk subsidi, sehingga program pupuk bersubsidi dapat diterima petani kecil yang selama ini kesulitan mendapatkan pasokan," katanya.
Baca juga: RSB Timah Optimalkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Terpencil
Ia menjelaskan, kartu tani berisikan kuota sesuai dengan kebutuhan petani. Jumlah dari kuota tersebut tergantung dari luas lahan yang dimiliki setiap petani. Namun, kata Mamad, kartu tersebut tidak dapat diuangkan.
Tinggalkan Komentar