Cari

Daerah Istimewa Yogyakarta, Kab. Sleman

Sleman Miliki 8.318 Tenaga Terlatih Siaga Bencana

Ilustrasi tenaga terlatih siaga bencana, Foto: Pixabay

 

Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta hingga pertengahan 2019 ini telah memiliki 8.318 orang terlatih dalam hal penanganan bencana. Para tenaga terlatih tersebut terus dilatih agar dapat membantu masyarakat dalam menghadapi bencana. 

"Pemkab terus berupaya meningkatkan kapasitas kelembagaan warga masyarakat dalam pengelolaan sumber daya dan pemeliharaan kearifan lokal bagi pengurangan risiko bencana," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman Joko Supriyanto, saat Gladi Lapang Wajib Latih Penanggulangan Bencana di Desa Margoagung, Seyegan, Rabu, 26 Juni 2019.

 

Baca juga: Tagana Masuk Sekolah Siapkan Generasi Sadar Bencana Sejak Dini

 

Kegiatan wajib latih tersebut, kata Joko merupakan langkah Pemkab Sleman untuk melatih kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana. Kegiatan ini, kata Joko, juga dilakukan untuk meningkatkan peran serta warga masyarakat khususnya kelompok rentan dalam pengelolaan sumber daya dalam meminimalisir resiko bencana.

Dalam kesempatan itu, Staf Ahli Bupati Sleman Bidang Pemerintahan dan Hukum, Mustain Ainun mengukuhkan Tim Wajib Latih Penanggulangan Bencana Desa Margoagung. Gladi lapang wajib latih penanganan bencana ini, kata Mustain, merupakan salah satu upaya untuk melakukan persiapan dalam menghadapi terjadinya bencana.

"Saat ini Kabupaten Sleman telah memiliki 46 tim wajib latih desa," kata Mustain. 

 

Baca juga: Jabar Pilot Project Kurikulum Kebencanaan Nasional

 

Kegiatan di Desa Margoagung ini, kata Mustain melanjutkan, merupakan salah satu bentuk edukasi tentang kesiapsiagaan menghadapi bencana bagi masyarakat.

"Selain itu pelaksanaan gladi ini juga sebagai langkah penyamaan persepsi dan mematangkan koordinasi antar instansi terkait penanganan bencana," katanya.

Dalam kegiatan tersebut Mustain mengajak masyarakat agar dalam menghadapi bencana jangan hanya bersikap responsif namun sudah menuju preventif yaitu dengan pengelolaan resiko bencana.

Berita Regional Selanjutnya
Wali Kota Surabaya Sakit, Dokter Minta Risma Dijauhkan dari Interaksi
Berita Regional Sebelumnya
Perkawinan Dini di Sulteng Sudah di Atas Rata-rata Nasional

Berita Regional Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar