Cari

null, null

Indonesia dan Korea Upayakan Pelatihan Penderita HIV/AIDS yang Berkelanjutan

Schoolmedia News Jakarta ----  Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA bersama Pemerintah Korea Selatan melalui Kementerian Kesetaraan Gender dan Keluarga (MOGEF) mendorong pemberdayaan sosio-ekonomi perempuan melalui pelatihan vokasional yang berkelanjutan Official Development Assistance (ODA) di Provinsi Jawa Barat. Memasuki tahun keempat pelaksanaannya, KemenPPPA berupaya membangun sistem pelatihan vokasional yang berkelanjutan dengan menghubungkan peserta pelatihan ke pasar tenaga kerja maupun sebagai wirausaha, serta menyusun rekomendasi kebijakan yang responsif gender.

 

“Saya menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah bekerja keras dalam proses Proyek ODA 2023 ini. Kami telah menjalani proyek ini selama empat tahun terakhir dan akan berlanjut hingga 2024. Kami menegaskan kembali komitmen kami terhadap proyek ini dan berharap untuk mendapatkan hasil dan hasil yang bermanfaat untuk tahun-tahun mendatang,” tutur Deputi Bidang Kesetaraan Gender, Lenny Rosalin.

 

Lenny mendorong seluruh pihak bersinergi untuk mencapai output yang telah ditentukan yakni untuk meningkatkan pemberdayaan perempuan di bidang sosio-ekonomi, khususnya di Provinsi Jawa Barat. Di tahun keempat, evaluasi untuk memastikan efektivitas dan efisiensi proyek juga perlu dilakukan untuk menyusun program yang berkelanjutan sehingga mampu menciptakan perubahan yang lebih besar baik secara regional, maupun menjadi contoh untuk daerah-daerah lainnya.

 

“Proyek ODA di tahun 2023 akan dilaksanakan mulai dari Juli hingga Desember 2023. Proyek ini diharapkan tidak hanya memperkuat pemberdayaan perempuan dalam ketenagakerjaan dan kewirausahan yang menerapkan perspektif gender, tapi juga membangun sistem pelatihan vokasional yang dapat menghubungkan dengan dunia tenaga kerja dan sebagai wirausaha,” tutur Asisten Deputi Pengarusutamaan Gender Bidang Ekonomi, Dewi Ayu Laksmiadi Janapriarti.

 

Laksmi menambahkan proyek ODA akan melibatkan 81 SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) dan total peserta sebanyak 1,620 orang. Para peserta akan dilatih menggunakan kurikulum terbaru yang dikembangkan dari hasil evaluasi di tahun-tahun sebelumnya. Adapun bidang pelatihannya mencakupi pelatihan memasak, menjahit, kecantikan, IT dan e-commerce.

 

Principal Manager of Do Run Do Run, Suna Won menjelaskan dampak positif dari Proyek ODA yang telah dilaksanakan selama tiga tahun terakhir diantaranya: (1) memberikan model praktik yang baik untuk pelatihan kejuruan perempuan untuk dikembangkan dan dibagikan; (2) sistem pelatihan online yang telah berhasil dilaksanakan; (3) dukungan untuk kewirausahaan perempuan yang praktis dan disesuaikan oleh kebutuhan.

 

Suna menyampaikan akan meningkatkan strategi pelaksanaan vokasional training berdasarkan hasil dari evaluasi di tahun 2022, salah satunya melakukan asesmen tindak lanjut pasca pelatihan sehingga hasil dari pelatihan dapat dipantau dan diukur keberhasilannya.

 

Director of Ministry of Gender Equality and Family (MOGEF) Korea Selatan, Hoejin Jeong menambahkan melalui proyek ODA, diharapkan pelatihan vokasional ini dapat meningkatkan partisipasi perempuan untuk terjun ke dunia kerja dengan kemampuan kejuruan yang dimilikinya, sekaligus meningkatkan kemampuan ekonomi. Selain itu ia berharap pemerintah Indonesia melalui KemenPPPA juga dapat mendorong kebijakan lanjutan yang mendukung terselenggaranya proyek seperti ini kedepan.

Berita Regional Selanjutnya
BRIN dan NEDO Jepang Perluas Kerja Sama
Berita Regional Sebelumnya
MOOC Pintar, Platform Diklat Online Banjir Peminat

Berita Regional Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar