Cari

Banten, Kota Tangerang

Dinkes Prediksi Penderita Diabetes Sekitar 2 Persen

Ilus: Pixabay

 

Aparat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang, Banten, memprediksi jumlah penderita penyakit diabetes melitus sekitar dua persen dari jumlah penduduk 3,47 juta jiwa.

Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Tangerang, Hendra Tarmizi mengatakan diperkirakan jumlah penderita diabetes melitus mencapai 69,500 jiwa tersebar di 29 kecamatan.

"Penyebabnya diabetes melitus berkembang karena dua faktor yakni keturunan dan pola hidup tidak sehat yang dilakukan warga," kata Hendra, Jumat, 24 Mei 2019.

Ia mengharapkan agar warga dapat mencegah penyakit tersebut. Pola hidup yang tidak sehat, kata Hendra, berpengaruh besar terhadap perkembangan penyakit DM.

Penderita diabetes melitus, kata Hendra, diharapkan lebih banyak berolahraga dan mengonsumsi buah-buahan sayur setiap hari, karena ini dapat mengurangi penyakit tersebut.

Menurut dia, penderita diabetes melitus dianjurkan untuk tidak berlebihan dalam mengonsumsi karbohidrat dan gula. Bila mengonsumsi berlebihan, kata Hendra, maka akan sulit untuk diobati.

"Meski penderita dapat disembuhkan dengan meminum obat tapi upaya mengurangi makanan mengandung gula tinggi adalah lebih baik. Untuk itu perlu ada terapi obat juga nutrisi dengan cara menghitung kalori jenis makanan, supaya dapat sembuh," ujar Hendra.

Gejala awal penderita diabeter melitus, kata Hendra, adalah sering buang air kecil, sering haus, lapar, sakit dan berat badan turun.

Hendra menjelaskan, pihaknya telah memberikan materi mengenai penyakit diabetes melitus pada sebuah rapat kerja di sebuah hotel di Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang. Targetnya adalah kepada dokter, para medis di Puskesmas. 

Petugas medis di Puskesmas, kata Hendra, harus dapat memberikan sosialisasi kepada penderita menyangkut pola makan selama Ramadan.

Sementara itu, Kepala Dinkes Kabupaten Tangerang, Desriana Dinardianti mengatakan upaya tersebut agar para medis dapat mengetahui cara penangganan diabetes melitus saat mereka berpuasa.

Hal itu, kata Desriana, agar masyarakat dapat mengetahui dan mencegah agar jumlah penderita diabetes melitus  tidak bertambah karena memeriksakan kesehatan secara rutin di rumah sakit atau Puskesmas setempat.

Berita Regional Selanjutnya
Minat Calon Pekerja Migran ke Korsel Tinggi
Berita Regional Sebelumnya
RSJ Jambi Kekurangan Instruktur Rehabilitasi Mental

Berita Regional Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar