Cari

DKI Jakarta, Kota Adm. Jakarta Pusat

Cinta Tanah Air, Salah Satu Syarat Jadi ASN di Kemenristekdikti

Aparatur Sipil Negara, Sumber: menpan.go.id

 

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mengatakan Aparatur Sipil Negara (ASN) harus cinta pada Tanah Air. Selain itu, ASN juga harus beradaptasi pada era industri 4.0.

"Syarat utama menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kemenristekdikti harus memiliki rasa cinta Tabah Air dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," ujar Nasir dalam siaran pers di Jakarta, Jumat, 3 Mei 2019.

Ia mengatakan para CPNS itu merupakan individu terpilih dari puluhan ribu pelamar yang ingin berbakti melalui pelayanan publik di bidang riset, teknologi, dan pendidikan tinggi.

"ASN Kemenristekdikti adalah orang pilihan yang memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi, cinta Tanah Air, NKRI, UUD 1945, Pancasila, dan Bhineka Tunggal Ika," kata Nasir.

Nasir menjelaskan, tugas besar menanti CPNS baru di Kemenristekdikti yaitu untuk turut berkontribusi membangun bangsa. Kemenristekdikti, kata Nasir, merupakan salah satu kementerian strategis yang bertugas meningkatkan daya saing bangsa, menyiapkan SDM unggul, dan menghasilkan inovasi yang bermanfaat bagi kemajuan serta kemandirian bangsa.

Oleh karena itu, ia menginginkan seluruh CPNS dan ASN Kemenristekdikti menunjukkan rasa cinta Tanah Ajr dengan bekerja secara profesional dan sebaik-baiknya bagi pelayanan kepada masyarakat.

ASN, kata Nasir, memiliki fungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa. Selain itu, ASN juga memiliki peran sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional. Peran itu dilakukan melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Pihaknya, kata Nasir menegaskan, tidak ingin muncul bibit-bibit intoleransi, radikalisme, apalagi berkembangnya paham separatisme dan ingin mendirikan negara khilafah yang tidak sesuai dengan semangat NKRI di kalangan CPNS Kemenristekdikti.

“Jalan menuju ASN masih panjang, yang lulus saat ini harus bersyukur karena sudah lolos menjadi CPNS. Jika tidak mengikuti peraturan dan tidak bekerja dengan baik CPNS bisa digagalkan menjadi PNS. Bagi yang tidak memiliki rasa cinta Tanah air, nasionalisme, UUD 1945, semboyan Pancasila, dan Bhineka Tunggal Ika tidak diperkenankan menjadi pegawai di Kemenristekdikti, silakan mengundurkan diri," kata Nasir tegas.

Selain itu, kata Nasir, ASN juga memiliki tantangan di era Revolusi Industri 4.0. Tentunya, kondisi ini berbeda dengan ASN/ PNS di zaman dahulu. Saat ini, kata Nasir, teknologi telah berkembang dengan pesat dan dapat memecahkan masalah lambatnya birokrasi pada masa lalu.

"Tuntutan masyarakat akan pelayanan birokrasi cepat dan transparan juga semakin tinggi. Oleh karena itu, CPNS baru Kemenristekdikti harus mampu menjadi ASN 4.0 yang mampu memanfaatkan perkembangan teknologi untuk memberikan pelayanan publik secara optimal kepada masyarakat," kata Nasir menuturkan.

Ia juga menegaskan bahwa pentingnya terwujud birokrasi bersih, kompeten, dan melayani dalam lingkup kerja ASN. 

CPNS saat ini, kata Nasir, merupakan Gen-Y yaitu generasi yang berinovasi yang harus cepat belajar dan pintar, kritis, bekerja 'mobile', melek teknologi, mudah bergaul, selektif memilih pemimpin.

"Selain itu juga berorientasi pada tim, suka tantangan besar, dan tidak terintimidasi oleh atasan/senior. Strategi rekrutmen Gen-Y yaitu dengan promosi dan 're-branding', kejelasan pola karir dengan program 'retaining' yang komprehensif, dan memiliki sistem rekrutmen yang baik yang kompetitif, adil, objektif, transparan, bebas unsur KKN, dan bebas biaya," kata Nasir.

Nasir mengingatkan CPNS baru untuk memiliki visi yang jauh ke depan. CPNS baru, kata Nasir, tidak hanya siap untuk melaksanakan tugas, namun juga memiliki perencanaan yang baik untuk pengembangan kompetensi diri.

Ia pun menantang CPNS baru yang belum kuliah S2 dan S3 harus melanjutkan studinya dengan target lima tahun ke depan dan menjadi doktor.

Tercatat, Kemenristekdikti merupakan kementerian dengan jumlah pendaftar seleksi CPNS nomor dua di Indonesia. Status akhir seleksi CPNS dalam angka yaitu jumlah pelamar 62.593 orang, yang lulus seleksi tahap akhir 7.826 orang, baik ditempatkan di unit utama maupun perguruan tinggi dan lembaga layanan pendidikan tinggi.

Sekretaris Jenderal Kemenristekdikti Ainun Na’im melaporkan sejak September 2018, Kemenristekdikti mengumumkan seleksi penerimaan PNS dengan jumlah formasi yang dibuka 8.772 formasi untuk dosen dan 920 formasi untuk tenaga pendidikan, pelamar yang mendaftar 62.593 orang untuk mengisi formasi tersebut.

Dari pelamar tersebut yang lolos administrasi sebanyak 42.725 orang. Mereka kemudian diuji untuk kompetensi dasar dan kompetensi bidang dan menghasilkan lulusan sebanyak 7.826 orang.

“Bagi yang sudah lulus sudah diberikan NIP dan Juli akan mengikuti pelatihan dasar, dan ini adalah calon-calon PNS yang terpilih dari jumlah yang sangat banyak, yang diproses berdasarkan UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, CPNS ini adalah calon terbaik dan akan mengabdi kepada negara dan bangsa Indonesia,” kata Na'im.

Berita Regional Selanjutnya
Pelestarian Cagar Budaya, Pengamat: Kunci Tingkatkan Kunjungan Wisata
Berita Regional Sebelumnya
Fasilitasi Layanan Kesehatan Jiwa, DKI Jakarta Siapkan Aplikasi Konseling Daring Gratis

Berita Regional Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar