Salah satu wisata pengobatan tradisional di Bali yakni ayurveda, Foto: Ist
Pemerintah Provinsi Bali berupaya mengembangkan potensi wisata kesehatan, antara lain dengan menyiapkan regulasi pendukung serta membangun jejaring fasilitas dan sistem informasi pelayanan kesehatan. Tercatat ada sekitar 3.200 praktik pelayanan kesehatan tradisional di seluruh Bali.
"Health tourism (wisata kesehatan) sebenarnya sudah jalan, tapi tersebar dan tidak satu jejaring. Layanan sudah ada, tinggal menyatukan, hanya tinggal memadukan, buat peraturan daerahnya," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Ketut Suarjaya di RSUD Bali Mandara Denpasar, Selasa, 23 April 2019.
Suarjaya mengatakan Bali memiliki pengobatan tradisional, spa, obat-obatan herbal tradisional dan fasilitas pelayanan kesehatan unggul yang bisa menjadi daya tarik wisata kesehatan.
Baca juga: Pertahankan Adat Leluhur, Pemprov Bali Programkan JKN-KBS Jamin Pengobatan Tradisional
Suarjaya menuturkan, ada sekitar 3.200 praktik pelayanan kesehatan tradisional di seluruh Bali. Namun, kata Suarjaya, baru sekira 10 persen yang sudah terdaftar serta terstandarisasi dan memiliki izin.
Dengan kondisi yang demikian, Suarjaya melanjutkan, regulasi dibutuhkan untuk memastikan seluruh pelayanan kesehatan tradisional memenuhi standar pelayanan yang ditetapkan.
Pemerintah Provinsi Bali berencana menyelesaikan penyusunan regulasi pendukung pengembangan wisata kesehatan tahun 2019. Selain itu, pemerintah setempat juga akan memperbaiki jaringan dan sistem informasi pelayanan kesehatan serta strategi pemasarannya.
"Pemerintah provinsi ingin menawarkan kekhasan pelayanan kesehatan tradisional dan keunggulan pelayanan medis selain objek-objek wisata utamanya," kata Suarjaya.
Baca juga: Pengadaan Gagal di 2018, Penderita HIV Aids Terancam Tak Bisa Konsumsi Obat Antiretroviral
Dalam upaya mengembangkan wisata kesehatan, Suarjaya menuturkan, Bali berusaha meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit dan fasilitas kesehatannya.
"Pemerintah provinsi menargetkan rumah sakit di Bali bisa menjadi fasilitas kesehatan rujukan untuk penyakit tertentu bagi kawasan Indonesia timur," ujar Suarjaya.
Menurut catatannya, sudah ada beberapa rumah sakit di Bali yang memiliki kemampuan lebih dalam penanganan penyakit tertentu, seperti RSUP Sanglah. Rumah sakit ini unggul dalam penanganan penyakit jantung.
Kemudian, ada pula RSUD Sanjiwani Gianyar yang unggul dalam penanganan penyakit saraf, dan RSUD Bali Mandara dirancang menjadi pusat pelayanan kanker terpadu.
Tinggalkan Komentar