Cari

Kalimantan Timur, Kota Balikpapan

Akibat Pandemi, Ribuan Warga Terkena PHK 

Ilustrasi pemutusan hubungan kerja, Ilus: Pixabay

 

Schoolmedia News, Balikpapan - Sebanyak 6.421 warga Balikpapan, Kalimantan Timur terkena dampak tidak langsung dari wabah Covid-19, yakni kehilangan pekerjaan sebab di-PHK (Pemutusan Hubungan Kerja), atau pun dirumahkan sementara. 

“Ada 5.434 yang dirumahkan, dan 987 yang di-PHK,” kata Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi, merinci laporan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker), Senin, 27 April 2020. 

Sektor perhotelan dan restoran, kata Rizal, yang paling menderita alias yang paling banyak melakukan PHK dan merumahkan karyawan tersebut. 

 

Baca juga: Ada Mahasiswa Kena Sanksi, KBRI Beijing Ingatkan Pelajar Patuhi Kuliah Daring

 

Pembatasan akses dan larangan beraktivitas dalam kumpulan orang banyak menjadi sebab hotel dan restoran sepi. Karena pembatasan aktivitas itu juga berarti membatalkan atau menunda banyak kegiatan di hotel dan restoran.

Turut terdampak adalah sektor perdagangan, layanan berbagai jasa, hingga sektor pertanian. Jasa menjahitkan baju dan jasa salon kecantikan juga termasuk yang kena imbas.

Karena itu, walau belum bisa dilaksanakan sepenuhnya, Pemkot Balikpapan sudah menyiapkan program pemulihan ekonomi, terutama untuk mereka pelaku usaha kecil, mikro, dan menengah (UMKM). Program ini terutama dalam bentuk bantuan permodalan.

“Belum bisa kita laksanakan penuh karena situasinya belum stabil. Yang sedang dikerjakan secara maksimal saat ini adalah pemutusan rantai penyebaran virus corona, penyebab wabah Covid-19. Upaya penting dari pencegahan adalah pembatasan akses dan pembatasan aktivitas yang secara tidak langsung membuat ekonomi melambat," ujar Rizal.

 

Baca juga: KKP Lumpuhkan Kapal Ikan Ilegal Asal Filipina dan Taiwan

 

Karena itu, Rizal melanjutkan, juga menjadi prioritas membantu masyrakat yang terdampak secara ekonomi dengan membagikan bantuan pangan. 

Pekan lalu, Rizal menjelaskan, pihaknya sudah memulai pembagian paket-paket beras dan berbagai bahan pokok lainnya. Selain Pemkot, perusahaan seperti Pertamina juga turut membagikan paket-paket serupa sebagai bagian dari kegiatan kepedulian sosial perusahaan.

Terkait dampak pandemi terhadap usaha menjahit baju, Narulita, penjahit di Balikpapan Utara menjelaskan bahwa berasalan. Sebab, menurutnya, saat ini masyarakat lebih fokus pada kebutuhan utama sehari-hari. 

“Memang sifatnya begitu, pakaian memang penting, tapi tidak sepenting makanan. Orang sementara ini fokus pada bertahan dulu, baru nanti jahit baju lagi,” kata Narulita.

Berita Regional Selanjutnya
Sultan HB X Perintahkan Kendaraan dari Zona Merah Putar Balik
Berita Regional Sebelumnya
543 Perusahaan di Jakarta Langgar PSBB, 76 Telah Disegel

Berita Regional Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar