Foto: Pixabay
Penanganan abrasi pantai di Nagari Muara Kandis, Kecamatan Linggo Sari Baganti, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat menelan biaya senilai Rp 13,2 miliar dalam rentang tahun 2018-2019.
"Dua tahun ini pembangunan batu penahan ombak di Muara Kandis menelan biaya Rp 13,2 miliar, di tahun 2018 digelontorkan Rp 5,3 miliar dan tahun ini Rp 7,9 miliar," kata Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni di Painan, Jumat, 22 Maret 2019.
Ia menambahkan anggaran Rp 5,3 miliar mampu menuntaskan pembangunan batu penahan ombak sepanjang 150 meter pada Desember 2018.
Berikutnya, anggaran Rp 7,9 miliar bakal mampu membangun batu penahan ombak sepanjang 400 meter tahun ini.
"Sesuai kontrak kerja pembangunan batu penahan ombak sepanjang 400 meter tuntas selama 240 hari terhitung sejak hari ini," ujar Hendrajoni.
Ia berharap dengan anggaran sebanyak itu pemukiman warga di daerah setempat benar-benar aman dari ancaman abrasi pantai.
Kendati demikian, pihaknya akan terus berupaya membicarakan perihal rencana lanjutan pembangunan batu penahan ombak di daerah itu kepada pemerintah.
"Idealnya mesti ada minimal satu kilometer batu penahan ombak di Muara Kandis, dengan begitu maka seluruh pemukiman aman dari ancaman abrasi dan ini akan terus saya perjuangkan," kata Hendrajoni.
Sementara itu, Kepala Balai Besar Sungai wilayah V Sumatera Barat, Maryadi Utama yang merupakan perwakilan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang hadir pada kegiatan tersebut menyebutkan, pembangunan batu penahan ombak akan tetap dilanjutkan.
"Program ini akan berlanjut karena Muara Kandis masuk ke kawasan kritis akibat abrasi pantai," ujar Maryadi.
Tinggalkan Komentar