Cari

Sulawesi Barat, Kab. Mamuju

Dinkes Sulbar Intervensi Program Marasa

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat dr Muhammad Ihwan. foto: antaranews.com

SCHOOLMEDIA NEWS, Mamuju -  Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat bersama Dinkes Kabupaten Pasangkayu dan Puskesmas Bambalamotu melaksanakan kegiatan fasilitasi dan intervensi program mandiri, cerdas, sehat (Marasa) di bidang kesehatan.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat dr Muhammad Ihwan di Mamuju, Rabu (18/1/2/2019) mengatakan, program Marasa sudah

menyentuh 20 desa tahun 2019 dan program ini merupakan program prioritas Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar, di Kabupaten Pasangkayu.

 

Baca juga: IPW Sebut Rencana Menaikan Pangkat Kadiv Humas Bertentangan Program Presiden

 

Menurut dia, desa yang disentuh program marasa tersebut adalah desa dengan latar belakang desa yang memiliki indikator kesehatan masih rendah.

"Kegiatan Dinkes Sulbar dan Dinkes Pasangkayu adalah memberikan pemahaman tentang kesehatan dan memberikan pelayanan kesehatan di desa tersebut. Untuk membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan." tuturnya.

Kemudian, meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan dengan program "Indonesia Pintar" untuk mendukung "Indonesia Sehat" serta peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan program "Indonesia Kerja" dan "Indonesia Sejahtera" yang dilaksanakan pemerintah pusat.

"Selaras dengan hal tersebut Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat, merumuskan visi melaksanakan pembangun di sektor kesehatan," katanya.

Ia menyampaikan, kegiatan fasilitasi dan intervensi program Marasa tersebut dilaksanakan dengan beberapa kegiatan di antaranya melakukan advokasi desa Marasa, penyerahan posbindu dan posyandu Kit, penyuluhan kesehatan tentang gizi dan KIA, Imunisasi, TBC.

 

Baca juga: Presiden Chile Ajukan RUU Perkuat Perlindungan Polisi

 

Kemudian program lingkungan, penyakit tidak menular ( PTM ) dan melakukan pelayanan kesehatan, screening PTM & Program Kefarmasian ke masyarakat desa wulai.

"Program dilaksanakan secara terintegrasi dengan beberapa program melakukan intervensi di desa dengan tujuan utamanya adalah untuk punurunan angka stunting , untuk meningkatkan cakupan indikator indikator desa sehat," kata Ikwan.
 

Berita Regional Selanjutnya
Banjarmasin Terima Bantuan Rp47 Miliar dari Kemensos
Berita Regional Sebelumnya
Pelayanan Kesehatan di Dayeuh Kolot Tak Terganggu Oleh Banjir

Berita Regional Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar