EWAS (Earthquake Warning Alert System). Foto: ui.ac.id
SCHOOLMEDIA NEWS, Ambon - Tim UI Peduli mengirimkan 8 orang tim ke daerah bencana gempa Ambon dari tanggal 10-13 Oktober 2019 di Desa Waai dan Desa Liang. Tidak hanya itu, UI juga memberikan inovasinya untuk membantu kehidupan para pengungsi.
Inovasi yang diberikan adalah EWAS (Earthquake Warning Alert System) dan panel solar sytem untuk pemasangan pipa. EWAS adalah alat yang mampu mendeteksi kehadiran gempa bumi saat itu juga (real time). EWAS bisa memberitahu warga akan kehadiran gempa dalam waktu kurang dari 5 detik.
EWAS adalah sebuah inovasi hasil gagasan Dr. Eng. Supriyanto, M. Sc. EWAS memanfaatkan sensor getaran, sirine/alarm dan modul komunikasi gelombang radio untuk mendeteksi adanya getaran dalam kawasan yang luas, seperti yang biasa digunakan pada alat komunikasi handy talkie.
Baca juga: Presiden Tindaklanjuti Pemekaran Provinsi Papua Tengah
Melansir laman Universitas Indonesia bahwa cara instalasi alat EWAS tergolong mudah, sehingga masyarakat dipastikan bisa memasang sendiri, tentunya dengan petunjuk pemasangan yang disediakan. Biaya perancangan relatif murah dan terjangkau sehingga harganya tidak melebihi harga handphone. EWAS hanya menggunakan daya listrik sebesar 5 watt dalam keadaan siaga dan 20 watt saat berbunyi.
Sedangkan panel solar system adalah sebuah system pipa penyalur listrik menggunakan tenaga surya karya Chairul Hudaya, ST, M.Sc. Dengan adanya solar panel ini, masyarakat dapat menggunakan listrik dengan memanfaatkan tenaga matahari, tanpa susah-susah harus ke kota untuk mencari daya listrik.
Selain dua inovasi tersebut, UI juga mengirimkan bantuan logistik dan melakukan kegiatan trauma healing bagi para pengungsi. Kegiatan trauma healing ini dimaksudkan untuk mengatasi trauma pengungsi akan suara dan goncangan.
250 Karakter tersisa