Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yembise. foto: kemenpppa.go.id
SCHOOLMEDIA NEWS, Jakarta - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yembise mengungkapkan, keterwakilan perempuan di parlemen meningkat menurut hasil Pemilu 2019. Jika pada hasil Pemilu 2014 keterwakilan perempuan di DPR sebanyak17.32 persen, pada Pemilu tahun ini meningkat menjadi 25,74 persen. Sementara untuk keterwakilan perempuan di DPD, pemilu kali ini mencapai 30.14 persen dari sebelumnya 20.5 persen.
Baca juga: Meristekdikti Minta Pembukaan ITS dan Sains NU segera Direalisasikan
Menteri Yohana mengatakan Kepada para peserta kegiatan Peningkatan Kapasitas Perempuan Anggota DPR, DPD dan DPRD RI Hasil Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 tentang Program PPPA yang diselenggarakan pada 2 – 4 September 2019 di Jakarta.
"Saya, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) memiliki pesan terkait 3 indikator yang harus dilaksanakan Pertama, Pengarusutamaan Gender (PUG) dimasukkan dalam semua program kerja dan segala lini pembangunan negara. Kedua, program dilakukan secara keberlanjutan dan terus menerus. Ketiga, Good Governane. Para legislator perempuan harus bebas korupsi. Jagalah harga diri dan nama baik kaum perempuan,” kata Menteri Yohana dalam press rilis yang diterima redaksi Senin, 2 September 2019.
Menteri Yohana juga berpesan agar legislator perempuan melaksanakan komunikasi politik dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan anak, serta mampu berperan dalam pengambilan keputusan di lingkungan DPR, DPD, dan DPRD.
Kemen PPPA telah melakukan upaya demi meningkatkan gairah dan semangat kaum perempuan untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan dan memasuki dunia politik, di antaranyamengeluarkan Peraturan Menteri PPPA Nomor 10 Tahun 2015 tentang Grand Design Peningkatan Keterwakilan Perempuan di DPR, DPD, dan DPRD pada Pemilu Tahun 2019.
“Dengan peran perempuan di parlemen, maka dapat memacu peningkatan kesejahteraan masyarakat berkeadilan gender yang inklusif, serta membangun kemajuan peradaban yang lebih sejahtera, adil, demokratis. Bersama Perempuan Menang,” ujar Menteri Yohana.
Baca juga: Prof Samsul Rizal: Unsyiah Punya Peluang Berkembang
Sementara itu, Presidium Kampus Parlemen Perempuan Indonesia Gusti Kanjeng Ratu Hemas mengharapkan para anggota parlemen perempuan yang terpilih, berani tampil ke hadapan publik. "Perlu belajar, harus bisa bersuara lebih banyak, berpendapat, punya inisiatif untu ambil peran substantif dan menjadi pimpinan lembaga atau alat kelengkapan yang ada," kata dia.
Hemas juga meminta agar para anggota parlemen terpilih ini bisa terus belajar dan meningkatkan kompetensi diri dan menyerap isu yang sedang beredar di masyarakat baik di pusat maupun di daerah. "Jika harus cari isu-isu strategis. Perlu jalin kolaborasi dengan berbagai institusi di pusat dan daerah," kata dia.
Baca juga: DP3A Mataram Gencarkan Sekolah Ramah Anak Menuju KLA
Sementara itu, Ketua Komisi VIII DPR RI periode 2014 - 2019, Ali Taher mengatakan bahwa masih kurangnya angka keterwakilan perempuan di DPR RI dari 30% karena kaum perempuan ketika Pemilu lebih memilih laki – laki ketimbang kaumnya sendiri.
"Oleh karenanya, kita harus melakukan sosialisasi dan mengubah persepsi masyarakat, utamanya kaum perempuan bahwa kaum perempuan itu sendirilah yang bisa memperjuangkan hak – hak kaumnya, baik pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum agar perempuan berdiri tegak bersama – sama dengan kaum laki – laki." ujarnya
250 Karakter tersisa