Sulap Kecubung Jadi Obat Bius, MAN 1 Gresik Raih Emas di Ajang Internasional

Tanaman Kecubung, Foto: Ist

 

Schoolmedia News, Gresik - Lima siswa dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Gresik yaitu Ibrahim Al Khowwas, Maya Hafshoh, Siti Fathimatuz, Agika Putri, dan Febi Auliyah meraih juara di ajang International Invention Festival. Mereka berinovasi membuat obat bius ikan dari buah kecubung.

Mereka adalah siswa kelas X, XI, dan XII di sekolah tersebut. Ide itu berasal dari keberadaan tanaman kecubung yang melimpah di Gresik.

Namun, banyaknya bahan baku buah kecubung justru jarang sekali dimanfaatkan. Malahan tanaman tersebut digunakan untuk kegiatan negatif seperti mabuk.

"Di situlah kami memikirkan bagaimana bisa bermanfaat. Ternyata bisa digunakan untuk obat anestesi ikan,” ujar Koordinator Tim Ibrahim Al Khowwas, seperti dilansir dari laman Sindonews, Senin, 12 Oktober 2020. 

 

Baca juga: Indonesia Bagian Timur Segera Miliki Sekolah Penerbangan

 

Dia menjelaskan, jika cara membuatnya cukup mudah. Buah kecubung dikupas dan diambil bijinya. Kemudian dicampur dengan alkohol 70 persen. Diaduk sekitar 30 menit dan didiamkan selama dua hari. 

"Setelah itu baru bisa digunakan," imbuhnya dengan rasa gembira.

Bahkan, dia bersama keempat siswa mempraktekkan langsung temuan itu. Menggunakan 2 ml bius dari kecubung lalu dituangkan ke dalam air 250 ml. Kemudian ikan dimasukan. Tak butuh waktu lama, ikan tertidur sekitar 20 menit.

"Kerjanya 20 menit. Setelah itu ikan kembali sehat," ungkapnya.

Menurutnya, obat bius ikan ini akan dibutuhkan oleh petani tambak hingga pengusaha rumah makan ikan segar. Karena sering kali pengiriman bibit ikan belum efektif.

"Banyak bibit ikan yang mati saat pengiriman karena stres. Kalau pakai bius ini, ikannya pingsan. Dan bisa meminimalisir angka kematian bibit saat dikirim ke tambak," paparnya.

 

Baca juga: Kemenag, LIPI dan Nano Center Indonesia Kembangkan Madrasah Riset

 

Sementara itu, Kepala MAN 1 Gresik Masfuah mengapresiasi temuan anak didiknya. Bahka dia baru mengetahui setelah kelima siswanya menjadi juara.

"Di tengah keterbatasan pembelajaran, para siswa tetap berinovasi," ungkapnya bangga.

Pihaknya berharap temuan ini bisa dikembangkan ke skala yang lebih besar. Sehingga bisa bermanfaat bagi petani tambak dan pengusaha ikan yang lain.

"Semoga bisa dikembangkan untuk ikan besar. Karena rumah makan itu banyak yang butuh ikan segar dalam keadaan hidup," ujarnya berharap. 

Komentar

250 Karakter tersisa