Presiden Siapkan Rp 50 Triliun Agar Petani Kembangkan Teknologi

Foto: Pixabay

 

Schoolmedia News, Jakarta - Presiden Joko Widodo menyebutkan bahwa Pemerintah telah menyiapkan secara khusus anggaran sebesar Rp 50 triliun melalui skema kredit usaha rakyat (KUR) untuk petani agar mengembangkan sektor pertanian berteknologi.

“Pembiayaan KUR kita siapkan khusus hanya pertanian itu Rp50 triliun. Itu manfaatkan. Buat sebuah proposal bisnis yang baik. Kebutuhan berapa miliar, berapa triliun,” kata Jokowi saat meresmikan Pembukaan The 2nd Asian Agriculture & Food Forum di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 12 Maret 2020. 

Ia mengatakan, dengan dana yang dianggarkan khusus melalui skema KUR, ia berharap petani bisa mewujudkan pertanian yang modern dengan manajemen dan kalkulasi yang baik.

Di sisi lain, kata Jokowi, sektor pertanian diharapkan mampu memberikan kepercayaan kepada perbankan.

“Bahwa pertanian memang bisa menghidupi kita dan pertanian juga bisa jadi tumpuan bagi ekonomi negara kita,” katanya.

 

Baca juga: UN Diikuti 8,3 juta siswa, Kemendikbud: Hasil UN Tetap Dimanfaatkan

 

Ia juga meminta para petani memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan pertanian dalam negeri. Para petani, kata Jokowi, dapat memanfaatkan pembiayaan tersebut sebaik mungkin.

Ia menyatakan sudah saatnya sektor pertanian dapat memanfaatkan teknologi untuk memajukan pertanian seperti penggunaan aplikasi pembibitan.

Ia pun mengajak para petani khususnya anggota Himpunan Kerukunan Tani Indonesia untuk membuat klaster di bidang pertanian agar terbentuk manajemen yang baik.

“Klaster mana yang urusan buah tropis, klaster mana urusan rempah-rempah, klaster mana yang urusan herbal sehingga betul-betul pertanian kita ini bisa menghidupi,” katanya.

 

Baca juga: MA Batalkan Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan

 

Ia juga menekankan pentingnya teknologi pertanian dengan misalnya penggunaan aplikasi yang kini mulai bermunculan.

“Bagaimana cek tanaman pupuknya cukup atau tidak. Jangan biarkan lahan kosong tidak produktif, terutama di luar Jawa, itu masih nganggur dan tidak dimanfaatkan,” katanya.

Komentar

250 Karakter tersisa