Foto: Pixabay
Schoolmedia News, Thailand – Saat ini para ilmuwan dari berbagai negara sedang fokus menemukan vaksin untuk virus Corona. Saat ini, lebih dari 90 vaksin potensial untuk Covid-19 sedang diteliti di seluruh dunia. Sejumlah ahli pun mengumumkan telah melakukan uji klinis vaksin kepada manusia.
Ini merupakan tahap untuk memastikan efektivitas, keamanan, dan gambaran efek samping yang muncul pada manusia setelah diberikan vaksin. Para peneliti di Thailand diketahui berencana melakukan uji coba vaksin COVID-19 pada manusia. Mereka menargetkan, vaksin tersebut sudah bisa digunakan di paruh kedua tahun depan.
Profesor Kiat Ruxrungtham, kepala peneliti di Chulalongkorn University Centre of Excellence in Vaccine Research and Development mengatakan, mereka sebelumnya sudah menguji calon vaksin COVID-19 tersebut pada primata.
"Kami berharap vaksin itu dapat menghasilkan antibodi penawar pada manusia (seperti) yang terlihat pada monyet dan tikus," kata Ruxrungtham dilansir dari Straits Times, Senin (13/7/2020).
Baca juga: Top 10 Hotel Terbaik Dunia 2020, Salah Satunya di Indonesia
"Jika semuanya berjalan sesuai rencana, vaksin akan siap untuk Thailand pada kuartal ketiga atau keempat tahun depan," ujarnya.
Uji klinis ini direncanakan dimulai pada November atau paling cepat bulan September. Mereka juga mempersiapkan 10 ribu dosis calon vaksin COVID-19. Tahap pertama uji klinis akan melibatkan sekitar 100 sukarelawan yang dipisahkan menjadi dua kelompok usia yaitu 18 sampai 60 tahun dan kelompok 60 sampai 80 tahun.
Perekrutan sukarelawan diperkirakan akan mulai pada September. Kiat mengatakan, mereka tidak akan memulai uji klinis sampai mendapatkan izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Thailand serta komite etik. Fokus di fase pertama adalah untuk menentukan keamanan dan dosis yang sesuai apabila digunakan untuk manusia.
Baca juga: 5 Manfaat Ampas Kopi yang Jarang Diketahui
Setidaknya, tahap ini memakan waktu sekitar dua bulan. Fase kedua diprediksi akan dimulai pada bulan Desember dengan jumlah sukarelawan yang lebih besar yaitu 500 hingga seribu orang. Fase ketiga dan terakhir akan melibatkan lebih dari 10 ribu sukarelawan dari berbagai negara dengan kasus COVID-19. Vaksin yang tengah dikembangkan oleh Chulalongkorn University menggunakan teknologi mRNA baru yang mirip dengan vaksin dari Moderna, perusahaan bioteknologi di Massachusetts, Amerika Serikat.
250 Karakter tersisa