Menristek Sebut Indonesia Berpeluang Kembangkan Inovasi Digital

Direktur Utama PT Krisna Graha Primatama Jacpod Group Richard Josano (kanan) menunjukkan cara pengoperasian digital airport hotel dengan menggunakan smart phone kepada Wakapolres Bandara Soetta AKBP Yessi (tengah) dan Manager of Terminal Service Terminal 2 Chandra Ananda (kiri). Hal ini dilakukan usai peresmian hotel tersebut di Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (27/2/2020). Kehadiran hotel ini bertujuan untuk memberikan kenyamanan para penumpang yang menunggu dalam waktu lama untuk terbang atau pindah penerbangan. (Antara/Muhammad Iqba)

 

Schoolmedia News, Jakarta - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro mengatakan Indonesia berpeluang besar menjadi negara yang bisa mengembangkan inovasi digital dunia.

"Peluang itu ada, yang pasti harus lebih banyak teknopreneur atau entrepreneur yang punya basis di bidang teknologi," kata Bambang di Jakarta, Rabu, 4 Maret 2020.

Karena, ujar Bambang, teknopreneur tersebut akan mendorong digital menjadi bisnis. Kemudian jika sudah ada pengusaha maka tahapan selanjutnya mereka harus bisa bertahan dengan menggunakan konsep penelitian dan pengembangan.

 

Baca juga: Indonesia Batal Tampilkan Borobodur di ITB Berlin

 

Setelah itu, Bambang melanjutkan, para pengusaha juga harus memiliki penelitian dan pengembangan yang kuat. Hal tersebut tentunya wajib didukung sumber daya manusia yang memadai pula agar bisa bersaing.

"Ini tujuannya agar bisa bersaing sesama perusahaan dari negara lain," ujar dia.

Kesimpulannya adalah untuk mencapai peluang Indonesia maju di sektor digital tadi, maka fokus yang harus dikejar ialah penguatan "Talent Pool" atau sekelompok orang bertalenta di bidang teknologi informasi.

"Fokus kedua adalah mendorong lebih banyak lagi pengusaha di Tanah Air. Kombinasi kedua ini lah yang dibutuhkan," kata Bambang.

Menurutnya, permasalahan sumber daya manusia merupakan faktor besar yang hingga kini masih menghalangi Indonesia menjadi pemain besar dalam bidang riset dan inovasi itu sendiri.

 

Baca juga: Pemerintah Tanggung Biaya Pelayanan Kesehatan Pasien Covid-19

 

Oleh sebab itu, ia mengatakan, dari sekarang Indonesia harus mulai mengukur sumber daya manusia terutama hal yang masih krusial termasuk kalangan milenial agar mereka nantinya bisa menjadi yang terdepan untuk mendorong riset dan inovasi di Tanah Air.

Meskipun demikian, Bambang menegaskan untuk mengembangkan sumber daya manusia di bidang riset bukanlah perkara mudah. 

"Karena tentunya jenjang pendidikan, kualitas pendidikan yang harus diikuti bukan sembarangan," ujar Bambang. 

Komentar

250 Karakter tersisa