Kementerian PUPR Mulai Bangun Bendungan Meniting di Lombok

 Bendungan Meniting. foto: pu.go.id

SCHOOLMEDIA NEWS, Mataram - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memulai proses pembangunan Bendungan Meninting, di Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, yang bertujuan untuk mengonservasi sumber daya air dalam rangka mewujudkan ketahanan air dan kedaulatan pangan.

Pembangunan Bendungan Meninting dimulai dengan peletakan batu pertama (ground breaking) yang dilakukan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR Hari Suprayogi, bersama Gubernur NTB H Zulkieflimansyah, dan Danrem 162/Wira Bhakti Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani, di Desa Bukit Tinggi, Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat, Kamis, 19 September 2019.

Hadir juga dalam acara tersebut Kepala Pusat Bendungan Direktorat Jenderal (Ditjen) SDA Kementerian PUPR Ni Made Sumiarsih, Kepala Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara I Hendra Ahyadi, Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah (Sekda) NTB H Iswandi, Sekda Kabupaten Lombok Barat H M Taufik, dan warga Kecamatan Gunungsari.

 

Baca juga: Keragaman Budaya Nusantara Warnai Resepsi Diplomatik Madrid

 

Dirjen Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR Hari Suprayogi mengatakan kondisi spesifik NTB adalah wilayah dengan iklim tropis kering (semi arid) dengan musim hujan sangat pendek, 3- 4 bulan. "Curah hujan rata-rata tahunan 1.200 milimeter (mm) dengan musim kemarau yang panjang (8-9 bulan). Hal itu berdampak pada masalah ketersediaan air," katanya.

Oleh sebab itu, kata dia, pembangunan bendungan menjadi sangat strategis untuk menampung potensi curah hujan yang ada. Hari menambahkan Bendungan Meninting merupakan salah satu dari 65 waduk prioritas rencana Kementerian PUPR yang terletak di Desa Bukit Tinggi, Kecamatan Gunungsari, dan Desa Dasan Geria, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat.

Bendungan Meninting merupakan proyek strategis nasional multiyears contract yang dalam pembangunannya nanti melibatkan Tim Pengawal dan Pengaman Pemerintahan dan Pembangunan Daerah (TP4D).

Proyek tersebut juga dimonitor oleh Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dengan pelaksanaan pembangunan direncanakan dari 2018 sampai dengan 2022. "Setelah bendungan jadi, selanjutnya akan dikelola oleh Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara I, sehingga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat," ujarnya.

Menurut Hari, pembangunan Bendungan Meninting yang memerlukan lahan seluas 90 hektare akan memberikan manfaat kepada masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat, Lombok Tengah, dan Kota Mataram.

 

Baca juga: Untuk Memudahkan Warga Terdampak Asap, Menkes Minta Ambulan Siaga di Daerah Riau

 

Hal itu disebabkan Bendungan Meninting akan menyediakan tampungan air sekitar 8,2 juta meter kubik untuk memenuhi kebutuhan air irigasi daerah irigasi Penimbung seluas 454 hektare, dan kebutuhan air bersih Kabupaten Lombok Barat sebesar 150 liter per detik.

"Bendungan Meninting juga bisa dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik dengan kapasitas terpasang 2 X 0.40 mega watt dan menyediakan air irigasi untuk suplai ke sistem HLD Jangkok-Babak," kata Hari.

Sementara itu, Kepala Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara I Hendra Ahyadi menyebutkan, total anggaran yang disiapkan untuk membiayai pembangunan Bendungan Meninting sebesar Rp1,4 triliun. Seluruhnya bersumber dari APBN. "Pelaksanaan kegiatan pembangunan bendungan terdiri atas, pembangunan bendungan utama, dan pembangunan jalan masuk dan jalan lingkar. Selain itu, bangunan pengelak dan pelimpah, bangunan pengambilan, bangunan fasilitas dan hidromekanikal," katanya.

Komentar

250 Karakter tersisa