Inovatif, Chef Ini Ciptakan Masker Unik dari Kulit Terong

Foto: MetroUK

 

Schoolmedia News, Yordania – Virus Corona masih menjadi kekhawatiran bagi seluruh masyarakat dunia. Tidak hanya dapat menggangu mobilitas manusia, tetapi juga menggangu mobilitas ekonomi sosial masyarakat pada umumnya. Sekarang ini banyak orang beramai-ramai membantu pencegahan dengan memproduksi alat-alat pelindung diri seperti masker.

Mulai dari kalangan desiner, selebriti hingga para chef pun ikut menciptakan masker demi mencegah penyebaran Covid-19. Salah satunya seperti chef asal Yordania yang menciptakan masker ramah lingkungan berbahan sayuran. Seorang chef ternama, Omar Sartawi, baru saja melakukan terobosan terbaru dalam rangka turut mendukung pencegahan penyebaran COVID-19. 

Omar menciptakan masker menggunakan kulit terong, ia membuat masker yang menutupi hidung dan mulut dilansir dari Metro UK, Senin (29/6/2020). Omar mengolah kulit terong menggunakan garam untuk menciptakan tekstur seperti kulit hewan. Kulit diasinkan dan dikeringkan. Kemudian kulit terong direndam dalam suhu tertentu sehingga teksturnya jadi mirip bahan kulit dari hewan.

 

Baca juga5 Cara Simpel Mengatasi Munculnya Jerawat Membandel

 

Omar menggandeng dua desainer Nejla Asem dan Salam Dajani untuk bertanggungjawab dari sisi kreatif. Duo desainer inilah yang bertugas mempercantik tampilan masker dari kulit terong tersebut. Kulit terong disatukan dengan cara dijahit menggunakan benang katun agar kuat dan tahan lama seperti kulit sapi. Tapi tak seperti bahan kulit hewan yang cenderung panas saat dikenakan, kulit terong ini diklaim lebih nyaman dan mudah untuk bernapas saat dikenakan.

Masker ini tidak memiliki lapisan maupun filter lain untuk mencegah paparan droplet ketika seseorang batuk atau bersin. Ketahanannya pun belum teruji, apakah aman dipakai dalam jangka panjang, atau bisa dicuci berulang kali. Tujuan Omar bukan sekadar menciptakan masker berbahan unik. Tujuan utama dari pembuatan masker terong ini agar orang-orang lebih tergerak mengeluarkan ide-ide kreatif untuk bisa bertahan di tengah pandemi.

Komentar

250 Karakter tersisa