Cari

Siswa SD di Garut Menaiki Rakit Bambu Seberangi Sungai Tiap ke Sekolah

Ilustrasi rakit bambu yang digunakan oleh para siswa dan warga di Garut, Foto: pixabay

 

Sejumlah anak sekolah dasar terlihat masih memanfaatkan alat transportasi rakit dari bambu untuk aktivitas pergi maupun pulang sekolah. Dengan rakit, mereka menyeberangi Sungai Cimanuk, perbatasan Kecamatan Karangpawitan dengan Banyuresmi, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

"Sampai sekarang anak-anak masih menyeberang sungai pakai rakit," kata Kepala Desa Sukasenang, Kecamatan Banyuresmi, Iwan Ridwan kepada wartawan di Garut, Rabu, 30 Januari 2019.

Iwan melanjutkan, aktivitas menggunakan rakit bambu itu terutama dilakukan oleh anak SD asal warga Desa Lengkongjaya setiap hari. 

"Selain anak-anak sekolah, ada juga warga yang pergi bekerja atau pergi ke pasar menggunakan rakit tersebut," kata Iwan.

Warga di seberang sungai di Desa Lengkongjaya, Kecamatan Karangpawitan, kata Iwan melanjutkan, sudah memanfaatkan transportasi rakit untuk menyeberangi Sungai Cimanuk sejak puluhan tahun. 

Rakit tersebut digunakan warga untuk mempersingkat waktu menuju perkotaan dengan melewati Desa Sukasenang, Kecamatan Banyuresmi. Biasanya, kata Iwan, bila tidak menyeberangi sungai tersebut, warga harus melewati jalan desa di wilayah Kecamatan Karangpawitan.

"Kalau pakai rakit lebih cepat, tapi kalau lewat Karangpawitan arahnya mutar, lebih lama, ongkos ojek saja Rp 30 ribu," katanya.

Persoalan masyarakat tersebut, kata Iwna, sudah mendapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten Garut. Pemerintah setempat berjanji akan membangun jembatan permanen untuk memudahkan aktivitas masyarakat menyeberangi sungai.

Jika kondisi ini dibiarkan, kata Iwan, akan mencoreng nama baik pemerintah daerah. Kesannya, kata Iwan, pemerintah daerah tidak memperhatikan dunia pendidikan juga infrastruktur jembatan untuk akses masyarakat.

"Pak Bupati sudah ke lokasi, janjinya akan dibangunkan jembatan tahun ini, karena kalau ini terus dibiarkan kasihan warga," kata Iwan berharap.

Seorang warga Kampung Pananggungan, Kelurahan Lengkongjaya, Kecamatan Karangpawitan Yusuf Suparman mengatakan, akses jalan lewat Desa Sukasenang lebih dekat dibanding memutar arah ke Karangpawitan untuk pergi ke kota.

"Tidak semua warga lewat Sukasenang, ada juga yang mutar, namun kami inginnya ada jembatan," kata Yusuf.

Terkait hal ini, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Garut, Uu Saepudin mengatakan, pemerintah segera membangun jembatan penyeberangan Sungai Cimanuk sesuai perintah Bupati Garut akan direalisasikan September 2019.

Hasil peninjauan di lapangan, kata Uu, jembatan akan dibangun di tempat lain karena tanah di jalur penyeberangan rakit kondisinya labil atau tidak cocok untuk dibangunkan jembatan.

"Nanti jembatannya bukan di situ (jalur rakit) tetapi ada lokasi lain yang tanahnya lebih stabil, dan aksesnya lebih dekat," kata Uu menjelaskan.

Lipsus Selanjutnya
Sekolah Utang Biayai UN, Pemerhati Pendidikan: Dikjar Malut Jangan Telat Berikan Dana BOS Tahun Ini
Lipsus Sebelumnya
Din Ajak Pemuda Indonesia di Inggris Berwirausaha dan Amalkan Pancasila

Liputan Khusus Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar