3,6 Juta Siswa SMA Lulus Tahun 2021, Melanjutkan ke Perguruan Tinggi Hanya 1,3 Juta

 

Schoolmedia News Jakarta ----  Tantangan dunia kerja semakin berat seiring terjadinya era bonus demografi. Menurut data statistik Kemendikbud tahun 2020, angka kasar perkiraan lulusan SMA sebanyak 3,6 juta pertahun, dan yang bisa melanjutkan ke perguruan tinggi hanya 1,3 juta lebih. Sementara pertahun, perguruan tinggi meluluskan 1,3 juta mahasiswa. Kemudian yang bekerja sebanyak 46 juta dan menganggur sebanyak 9 juta orang.

Dari total data tersebut, paling tidak negara harus menyediakan lapangan pekerjaan baru hingga 2 juta pertahun. Dan inilah tantangan paling berat tentunya dengan bonus demografi.

Sebagai upaya untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dalam menyongsong bonus demografi di era digital, kelompok usia produktif harus dibekali dengan keterampilan yang mampu mengembangkan potensi diri, baik sebagai pegawai maupun pengusaha.

“Jika bonus demografi berhasil meningkatkan angka kerja maka kita akan bisa menjadi negara maju. Tapi ancamannya ada aging-population, Indonesia sangat rawan kalau kita tidak bisa melewati era bonus demografi,” ujar Menteri Koordinator Bidang Pengembangan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy saat menjadi narasumber pada Kuliah Umum Sekolah Pascasarjana UHAMKA secara virtual.

Saat ini Indonesia tengah memasuki periode bonus demografi, di mana jumlah kelompok usia produktif lebih besar dari jumlah kelompok usia non-produktif. Bahkan puncak bonus demografi diperkirakan akan maju di tahun 2030.

Pasca bonus demografi, penduduk usia produktif yang semula mendominasi otomatis akan bergeser menjadi penduduk usia tua dan akan memasuki era aging population. 

“Ancamannya kalau nanti yang produktif menjadi lansia, kalau dia ketika usia produktif tidak melakukan hal yang produktif. Tidak punya tabungan dan lainnya dan itu akan membebani negara,” pungkasnya.

Maka dari itu, momentum bonus demografi harus dipertahankan dan dimanfaatkan secara efektif. Karenanya, diperlukan implementasi masif pelaksanaan  Perpres 72/2021, agar angka stunting menurun melalui penanganan yang komprehensif; pengendalian berbagai jenis penyakit, dan merealisasikan  imunisasi dasar lengkap.

Momentum bonus demografi juga harus disertai penumbuhan pusat-pusat ekonomi baru yang disinkronkan dengan pengembangan pendidikan vokasi; memberi peran lebih banyak pada wanita; serta menambah skill usia produktif sesuai dengan perkembangan teknologi terkini. 

Komentar

250 Karakter tersisa