Cari

Kekurangan Guru, DPRD Ternate: Tahun Ini Harus Ada Pemerataan

Ilustrasi guru, Foto: Pixabay

 

DPRD Kota Ternate, Maluku Utara meminta agar pemkot setempat segera menuntaskan berbagai masalah kekurangan tenaga guru di tiga kecamatan terluar, yakni Kecamatan Hiri, Moti, dan Batang Dua. Sebab, warga setempat banyak memberikan keluhan. 

"Guru yang ada di tiga kecamatan tersebut masih kurang, semestinya kecamatan itu mendapatkan pemerataan pendidikan seperti kecamatan lainnya di Ternate, agar mereka tidak terlihat diasingkan oleh Pemkot Ternate," kata Anggota Komisi III DPRD Kota Ternate Nurlaela Syarif di Ternate, Senin, 21 Januari 2019.

Nurlaela mengatakan, di tahun ini harus ada pemerataan guru agar murid bisa mendapatkan pendidikan yang layak seperti yang terjadi di kecamatan lainnya di dalam Kota Ternate.

"Sekolah di tiga kecamatan itu masih kekurangan guru mata pelajaran, karena itu kami dari Komisi III terus mendorong terkait dengan program pemerintah melalui Dinas Pendidikan setempat," ujar Nurlaela.

Ia melanjutkan, DPRD Kota Ternate khususnya Komisi III tetap mendorong masalah ini agar secepatnya terselesaikan, sehingga tidak ada lagi kekurangan guru di kecamatan terluar Ternate.

Sebelumnya, Pemkot Ternate mengharapkan pegawai honorer khususnya tenaga guru yang telah mengabdikan diri dapat diakomodir menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K), meskipun belum ada kebijakan pengangkatan terkait hal ini.

Wali Kota Ternate, Burhan Abdurrahman ketika dikonfirmasi menyatakan, saat ini pihaknya berupaya perjuangkan nasib honorer khususnya tenaga guru yang sudah lama mengabdikan diri.

"Lebih baik diprioritaskan itu (guru honorer) K2 dan jika digabungkan dengan umum untuk diperebutkan P3K, berarti K2 tidak bisa dapat secara keseluruhan, karena secara manusiawi mereka sampai sekarang ini aktif menjalankan tugasnya seperti di Kecamatan Batang Dua, daerah yang jauh di sana yang mayoritasnya agama nonmuslim," kata Burhan.
 

Lipsus Selanjutnya
Miliki Bukti Pemilik Lahan, Warga Segel SDN di Sampang
Lipsus Sebelumnya
677 Orang di Bangka Tercatat Sebagai Guru Tidak Tetap

Liputan Khusus Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar