Pendidikan Tidak Mengenal Batas Usia dan Status Sosial

Foto: Youtube/Kemendikbud RI

Schoolmedia News, Jakarta - Sebagai artis dan publik figur, Arumi Bachsin yang juga istri Wakil Gubunur Jawa Timur Emil Dardak memiliki dua buah hati, yang membuatnya sangat sulit untuk membagi waktu antara sekolah dan bekerja. Arumi menilai bahwa Pendidikan Kesetaraan merupakan pilihan tepat baginya untuk bisa menggenggam ijazah SMA dan hingga kemudian melanjutkan kuliah dan meraih sarjana ilmu kependidikan.

“Tidak semua warga mayarakat dapat bersekolah secara formal. Beberapa faktor penyebab, seperti keterbatasan ekonomi, waktu, dan kesempatan, serta letak geografis wilayah tempat tinggal menjadi penghalang seseorang untuk mendapatkan pendidikan formal yang layak,” ujarnya.

Baca juga: Ketersediaan Bahan Pokok Aman Dengan Harga Tetap Stabil di Hari Pertama Puasa

Hal serupa juga dirasakan oleh Bagus dan Bagas, kakak beradik kembar identik yang menjadi tulang punggung Tim Nasional Sepak Bola Indonesia U-19.  Keduanya merupakan peserta Pendidikan Kesetaraan dari PKBM Kuncup Mekar, Magelang, Jawa Tengah.  

“Sistem pembelajaran yang dilakukan tidak sama dengan sekolah formal, namun kurikulum yang digunakan sama sehingga ijazah yang diterima oleh peserta didiknya setara dengan sekolah formal. Program belajar alternatif ini memberikan ruang yang cukup luas bagi peserta didiknya karena waktu belajarnya lebih fleksibel, maksudnya jam belajar dapat ditentukan bersama-sama oleh pendidik dengan peserta didiknya,” ujar Bagus Kahfi 

Ketekunan dan semangat belajar mereka tak pernah redup. Keduanya melanjutkan pendidikan di Program Pendidikan Kesetaraan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan hingga hingga lulus. 

Kisah inspiratif ini merupakan bukti bahwa betapa penting pendidikan dan pembelajaran bagi tiap insan. 

Komentar

250 Karakter tersisa