Schoolmedia News Jakarta ---- Kementerian dan Lembaga Negara diinstruksikan agar segera merealisasikan penggunaan anggaran 2024 secepatnya dan dimulai pada Januari2024. Namun, hal itu dilakukan dengan tetap disiplin, teliti, dan tepat sasaran. Selain itu, juga harus selalu mengedepankan transparansi dan akuntabilitas.
“Setiap rupiah yang dibelanjakan adalah uang rakyat. Sehingga kita harus fokus pada hasil dan memberi manfaat secara maksimal kepada rakyat.” Demikian dikatakan Presiden Joko Widodo ketika memberi arahan terkait pelaksanaan APBN 2024 kepada seluruh menteri dan pimpinan lembaga di Istana Negara, Minggu lalu.
Saat itu, Presiden menyerahkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) 2024 kepada seluruh menteri dan pimpinan lembaga, sekaligus daftar alokasi Transfer ke Daerah (TKD) 2024 kepada para kepala daerah.
Namun, Presiden juga mengingatkan agar penggunaan anggaran itu harus lincah dan fleksibel dalam menghadapi perubahan-perubahan yang ada, apalagi saat ini dunia berada dalam ketidakpastian.
Pada APBN 2024, salah satu prioritasnya adalah di bidang pendidikan dengan fokus pada peningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang berdaya saing dan mampu beradaptasi.
Pada kesempatan yang sama, diakui Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani, bahwa perbaikan kualitas SDM akan memakan cukup besar alokasi anggaran APBN.
Sebelumnya, pada Puncak Peringatan Hari Guru Nasional 2023, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim, mengungkapkan alokasi dana untuk bidang pendidikan pada APBN 2024 sebesar Rp665,0 triliun dan dari besaran anggaran tersebut, Kemendikbudristek mengelola sebesar Rp98,9 triliun yang akan diprioritaskan untuk program-program perluasan wajib belajar dan bantuan pendidikan, dalam rangka mendukung transformasi ekonomi inklusif dan berkelanjutan.
Mendikbudristek secara rinci menjabarkan target dan alokasi dana untuk program prioritas pendidikan di tahun 2024. Beberapa programprioritas itu antara lain Program Indonesia Pintar (PIP) Pendidikan Dasar dan Menengah yang ditargetkan untuk 18.594.627 juta siswa dengan alokasi anggaran sebesar Rp13,4 triliun. Program berikutnya adalah PIP Pendidikan Tinggi atau KIP Kuliah yang ditargetkan untuk 985.577 mahasiswa dengan alokasi anggaran sebesar Rp13,9 triliun.
Sementara itu, Program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) ditargetkan untuk 3.943 siswa dengan alokasi sebesar Rp107 juta dan Program Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) untuk 9.276 mahasiswa dengan alokasi anggaran sebesar Rp7,7 miliar.
Pemerintah juga mengalokasikan program Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Bidang Pendidikan dalam Upaya peningkatan SDM dan pemerataan layanan pendidikan berkualitas, dan pemenuhan sarana prasarana pendidikan. Pada Tahun Anggaran 2024, DAK Fisik Bidang Pendidikan dialokasikan sebesar Rp15,29 triliun untuk pemenuhan sarana prasarana di 12.626 satuan pendidikan seluruh Indonesia, untuk jenjang PAUD, SD, SMP, SKB, SMA, SLB dan SMK. Ardiputra
Tinggalkan Komentar