Cari

Komisi X DPR Kawal Implementasi Gerakan Transisi PAUD ke SD Yang Menyenangkan

Schoolmedia News Manado ---- Mengawal Implementasi Gerakan Transisi PAUD ke SD Yang Menyenangkan dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPBD) jenjang  Pendidikan Dasar disatuan Sekolah Dasar  tahun ajaran baru 2023/2024 pada bulan Juli mendatang, Direktorat PAUD berkolaborasi dengan Komisi X DPR RI menggelar Workshop Pendidikan dengan tema "Mari Kita Kembalikan Hak Pendidikan Bagi Anak melalui Penguatan Gerakan Transisi PAUD ke SD Yang menyenangkan."

"Pelaksanaan workshop bertujuan memberikan pemahaman kebijakan gerakan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan kepada seluruh pemangku kepentingan pendidikan (stakeholders) sehingga akan menjadi penguatan dalam pelaksanaan gerakan pada saat proses PPDB di jenjang pendidikan dasar tahun ajarab 2023/2024," ujar Widyaprada Ahli Utama Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Harris Iskandar Ph.D ketika membuka kegiatan yang berlangsung di Kota Manado, Kamis (5/5).

Pembicara kunci dalam kegiatan tersebut Anggota Komisi X DPR, Vanda Sarundajang. Sedangkang narasumber lain yaitu; Kepala Dinas Pendidikan Kota Manado, Steven Tumiwa, S.Pd, M.Pd, Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Sulawesi Utara, Febry H.J Dies, St, M.Inf.Tech dan Dosen Sekolah Tinggi Filsafat, Revi RHM Tandod, Ph.D. Kegiatan diikuti oleh 300 lembaga satuan pendidikan, kepala sekolah, dinas pendidikan, orangtua dan pemangku kepentingan pendidikan di Sulawesi Utara. 

Menurut Haris Iskandar, melalui workshop pendidikan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan ini diharapkan misskonsepsi dan mispersepsi tentang implementasi pembelajaran membaca, menulis dan berhitung (Calistung) pada anak usia dini dan kelas awal di jenjang pendidikan dasar tidak terjadi lagi. 

 "Selama ini terdapat miskonsepsi atau salah paham terhadap calistung. Miskonsepsi ini membuat anak seolah-olah harus menguasai calistung sebagai syarat untuk masuk SD. Akibat kesalahpahaman ini, ribuan anak Indonesia dikhawatirkan kehilangan kesempatan atas akses pendidikan karena tidak lolos tes calistung. 

Di sisi lain, metode pengajaran calistung juga dianggap kurang tepat. Menjadikan calistung sebagai kriteria masuk SD membuat anak merasa bahwa sekolah dan belajar bukanlah hal yang menyenangkan. Padahal, persepsi yang tertanam sejak dini ini akan sulit dihilangkan dari diri anak.  Dengan demikian,  anak-anak yang tengah berada dalam masa emasnya rentan menjadi tidak percaya diri dan merasa bodoh karena tidak lolos tes calistung. 

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek)  sendiri telah meluncurkan sebuah program untuk mendukung proses transisi ini dengan meluncurkan Merdeka Belajar Episode ke-24: Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan pada 28 Maret 2023. Kebijakan tersebut dikeluarkan untuk meluruskan miskonsepsi tentang kemampuan Calistung siswa masuk SD, dan juga menitikberatkan pentingnya membangun kemampuan fondasi pada anak secara bertahap demi efektif dan optimalnya proses pembelajaran.

Perlu Persiapan Tepat

Pembicara kunci dalam Workshop Pendiidkan, Vanda Sarundajang tidak asing lagi bagi masyarakat Sulawesi Utara. Vanda merupakan anggota DPR RI selama tiga periode 2009 - 2014, periode 2014-2019 dan periode 2019 - 2024  perwakilan dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Putri Gubernur Sulawesi Utar  Dr Sinyo Harry Sarundajang ini pro aktif mengawal aspirasi rakyat.

Menurut Vanda, dalam melaksanakan Implementasi Gerakan Transiis PAUD ke SD yang menyenangkan diperlukan kesiapan seluruh pemangku kepentingan secara tepat. Transisi dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ke Sekolah Dasar (SD) merupakan perubahan penting bagi anak-anak dan keluarga mereka.

"Harus disadari secara alami  sejumlah pihak khususnya anak akan mengalami ketidaknyamanan selama masa transisi ini, tetapi dengan persiapan yang tepat dan dukungan yang memadai, transisi ini dapat menjadi pengalaman yang menyenangkan bagi anak-anak," ujarnya

Dikatakan, transisi dari PAUD ke SD yang menyenangkan merupakan perubahan besar bagi anak-anak, tetapi dengan persiapan yang tepat, pendidikan yang menyenangkan, dukungan keluarga, dan komunikasi terbuka antara sekolah dan keluarga, transisi ini dapat menjadi pengalaman yang menyenangkan bagi anak-anak. Penting bagi orang tua dan staf sekolah untuk bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang nyaman dan mendukung bagi anak-anak selama masa transisi ini.

Penyunting Eko 

Foto Awang 

 

 

Berita Selanjutnya
Penduduk Indonesia yang Bekerja Meningkat 3,02 Juta Orang
Berita Sebelumnya
Pertemuan AICIS ke 22 Hasilkan Surabaya Charter Sepakat Tolak Politik Identitas Di Lingkungan Pendidikan

Berita Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar